Good News untuk Pria Berjenggot

Jumat, 12 Februari 2016 – 06:25 WIB
ilustrasi

jpnn.com - Penelitian ahli terbaru memberikan kabar baik bagi orang-orang yang menyukai jenggot. Peneliti mengusap wajah dari 408 pekerja rumah sakit laki-laki dengan dan tanpa jenggot. Mereka mengirim sampel dari jenggot kepada dr. Adam Roberts, seorang ahli mikrobiologi berbasis di University College London. Dr. Roberts menemukan bahwa di antara lebih dari 100 jenis bakteri, salah satu jenis mikroba itu membunuh yang lainnya.


" Saya mengidentifikasi mikroba itu sebagai silent killer yang merupakan bagian dari spesies yang disebut Staphylococcus epidermidis," kata Roberts, seperti dilansir laman India Times.

Roberts menguji Staphylococcus epidermidis yang sangat resistan terhadap obat Escherichia coli (E. coli), bakteri yang menyebabkan infeksi saluran kemih. Dokter tersebut menemukan bahwa Staphylococcus epidermidis bisa menghancurkan E. coli.
 

BACA JUGA: Bete, Jerawat Nakal? Hindari Makanan-makanan Ini

Para peneliti menemukan bahwa pria yang rutin mecukur jenggot mereka tiga kali lebih mungkin sebagai pelabuhan methicillin-resistant Staph aureus (MSRA) pada kulit mereka. 

MSRA adalah jenis bakteri yang bertanggung jawab untuk banyak infeksi rumah sakit, karena tahan terhadap banyak antibiotik yang berbeda.
Para peneliti percaya bahwa mencukur bisa menyebabkan mikro lecet di kulit yang mendukung kolonisasi bakteri dan proliferasi.(fny/flo/jpnn)

 

BACA JUGA: Hati-hati, Ini Bahaya Detoks Rahim

BACA JUGA: KEREN, Bali Diserbu 70 Ribu Wisatawan Tiongkok

BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 "Rahasia" Agar Hubungan Intim Lancar di Malam Pertama


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler