jpnn.com - BALI – Sedikitnya 70 ribu wisatawan asal Tiongkok terpesona akan keindahan alam dan budaya Bali. Hal itu disampaikan Konsulat Jenderal Tiongkok di Bali, Mr Hu, saat menyambut sekitar 1.388 wisman dari Tiongkok ketika merayakan Tahun Baru Imlek 2016 di Bali, Rabu (10/2) lalu.
“Kami akan fam-trip kan ke destinasi wisata lain, agar orang Tiongkok juga mengerti, bahwa Indonesia itu luas, dan alamnya luar biasa cantik,” aku Mr Hu penuh semangat.
BACA JUGA: 4 "Rahasia" Agar Hubungan Intim Lancar di Malam Pertama
Memang, lanjut dia, Great Bali adalah “hub” bagi destinasi wisata lain di Indonesia. Setelah mendarat ke Bali, menikmati hangatnya Bali, mereka bisa melanjutkan eksplorasi ke Lombok, Sumbawa, sampai Labuan Bajo Flores, tempatnya Pulau Komodo.
Ke utara bisa ke Kepulauan Derawan, Wakatobi (Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, Binongko), sampai Bunaken Manado dan Lembeh Bitung.
BACA JUGA: Inilah 4 Manfaat Minyak Kelapa untuk Kesehatan Anda
Ke arah barat, overland bisa menyeberang ke Banyuwangi, menyusuri jalur darat ke Bromo, Malang, Surabaya.
Bisa juga via udara ke Borobudur, Prambanan, Ratu Boko. Atau ke Jakarta, Bandung, dan sekitarnya. Bahkan Batam, Bintan, Kepulauan Riau yang juga begitu menarik bagi mereka.
BACA JUGA: 6 Makanan Penurun Kolesterol
Belum lagi daerah-daerah yang memiliki jejak peninggalan Laksamana Cheng Ho misalnya, Aceh, Batam, Palembang, Jakarta, Cirebon, Semarang, Tuban, Surabaya sampai Bali.
“Saya yakin, jika melihat banyak destinasi wisata di Indonesia, banyak orang Tiongkok yang senang,” kata Mr Hu yang didampingi Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana dan Asdep Asia Pacific di Bali Vincensus Jamedu.
Menpar Arief Yahya berterima kasih pada Konjen Mr Hu yang berinisiatif untuk mem-familiarization trip itu. Artinya, selain faktor promosi yang kuat melalui CCTV, CNS, Xinhua dan berbagai channel media, hubungan baik kedua negara juga menjadi salah satu kunci sukses.
Seperti diketahui, Arief Yahya sudah tiga kali bertemu dengan Chairman CNTA-China National Tourism Administration atau Menpar RRT, Mr Li Jinzao. “Hubungan baik dan kerjasama kami dengan Mr Li Jinzao akan terus dikembangkan secara konkret,” jelas Menpar Arief Yahya.
Peraih Merketeer of The Year 2013 versi MarkPlus itu menyebut, salah satu yang harus dipersiapkan adalah para guide. Jumlah pramuwisata yang mahir berbahasa Mandarin dan mengerti adat istiadat dan budaya Bali harus diperbanyak. “Kami sudah dijanjikan oleh Mr Li Jianzao untuk dibantu melatih para guide Indonesia berbagasa Mandarin,” ungkap dia.
Arief Yahya juga pernah menyampaikan soal rencana besar untuk memperkuat destinasi dengan sebutan “Jalur Cheng Ho.” Mengembangkan titik-titik bersejarah yang pernah didarati oleh Laksamana Cheng Ho di Indonesia, yang sampai saat ini masih ada artefaknya. “Saya yakin, begitu mengenal Indonesia, akan lebih banyak Wisman Tiongkok yang akan datang,” aku Menpar yang asli Banyuwangi, Jatim itu.
Kadispar Bali, AA Gede Yuniartha Putra menambahkan, musim Imlek 2016 ini memang terasa detak wisatawan dari Tiongkok. Di banyak tempat wisata terlihat mereka asyik dengan atmosfer Bali yang sangat khas. “Suasana perayaan Imlek juga meriah. Mereka sangat menikmati, dan itu modal yang baik bagi mereka untuk saling bercerita dari mulut ke mulut,” cerita Agung, yang menyebut Garuda Indonesia mengangkut 65 charter flights, 23.000 turis itu.
Jet Wing, salah satu maskapai China juga mengakut lebih dari 6.000 turis ke Bali. Respons-nya sama, mereka sangat senang dengan suasana Bali. “Kami semakin yakin, target 20 juta di tahun 2019 bakal tercapai, jika kita bisa menjaga dengan baik,” aku Agung. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Agar Tidak Disfungsi Ereksi, Konsumsi ini
Redaktur : Tim Redaksi