jpnn.com - Belum lama mencabut lisensi Android untuk Huawei, akibat aturan dagang pemerintah Amerika Serikat, Google kini malah berbalik membela perusahaan teknologi asal Tiongkok itu.
Menurut kesimpulan Google, Huawei akan lebih berbahaya jika mereka terpaksa menggunakan Android versi modifikasi atau hybrid, lansir Financial Times.
BACA JUGA: Tiongkok Tancap Gas Garap Proyek 5G
BACA JUGA: Ditekan AS, Huawei Gandeng Rusia Membangun Jaringan 5G
Android versi modifikasi, lanjut Google, memiliki potensi lebih besar untuk diretas, bahkan tak cuma oleh Cina. Jadi, menurut Google, lebih baik Huawei tetap diperbolehkan menggunakan OS Android seperti biasa karena keamanannya lebih terjamin.
BACA JUGA: Ditekan AS, Huawei Gandeng Rusia Membangun Jaringan 5G
Asumsinya, dengan tidak adanya akses ke Android sehingga memaksa Huawei mengembangkan sistem operasi sendiri, yang bisa saja merupakan Android versi modifikasi yang meamnfaatkan Android Open Source Project (AOSP), tanpa menyertakan Google Play Services.
Artinya, tidak adanya Google Play Services maka salah satu layanan seperti Play Protect - antivirus untuk menyaring malware, virus dan ancaman keamanan lain tidak tersedia. Dengan demikian, ponsel tanpa Play Protect akan sangat mudah diretas.
BACA JUGA: AS Agresif Serang Huawei, Rusia dan Tiongkok Makin Mesra
Sayang, keterangan lebih banyak dari Google terkait pembelaannya kepada Huawei tidak dimuat secara gamblang di Financial Times.
Google bersama beberapa produsen perangkat lunak dilarang berbisnis dengan Huawei, pasalnya Huawei masuk dalam daftar hitam oleh pemerintah AS. Ini artinya Google tak bisa menyediakan berbagai layanannya, termasuk Android dan dukungan terhadap sistem operasi tersebut. (mg8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sempat Ditarik, Huawei Mate 20 Pro Kembali Masuk di Program Android Q
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha