jpnn.com, JAKARTA - Partner Enablement Manager Google PSP Program Indonesia Karim Sulisto menyebut 60 persen dari produk domestik bruto (PDB) dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Selain itu, 49 persen investasi nasional masuk industri UMKM. Sayangnya, hanya 16 persen UMKM mempunyai website.
BACA JUGA: Dampak Penurunan Pajak Terhadap Masa Depan UMKM
”Tantangan terbesar (the biggest handicap) pelaku UMKM belum memakasimalkan strategi dan digital marketing,” tutur Karim.
Berdasar data, UMKM online tumbuh jauh lebih pesat dibanding konvensional (offline).
BACA JUGA: Anak Usaha Astra Angkat UKM Naik Kelas
Akselerasi pertumbuhan UMKM online 80 persen dibanding tradisional.
Tak hanya itu, UMKM digital 1,5 kali lebih cepat menambah sumber daya manusia (SDM).
BACA JUGA: Usung Konsep Berbeda, Otenta Sediakan Produk UMKM Lokal
”Bermodal properti dan aset secara online, UMKM bisa menjajakan jasa dan produk tepat sasaran,” ulas Karim.
Berdasar data itu, Google bersama Novaon Indonesia dan Krafie.com mengelar seminar bertitel Sukses Kembangkan Wirausaha di Era Digital.
Hajatan itu untuk mengedukasi pelaku UMKM mengenai dunia bisnis digital.
”Luar biasa. Peserta sangat antusias,” ucap Business Development Director Novoan Indonesia Ergintianus Julianta.
Novoan Indonesia sebuah digital marketing agency berbasis di Vietnam bertujuan menyukseskan UMKM mengenal dunia digital dan membantu mencari pelanggan baru melalui online.
Novoan juga memberi solusi untuk menyesuaikan biaya promosi dengan kondisi masing-masing pelaku UMKM.
”Melalui digital seluruh hasil terukur. Misalnya, dana keluar dan berapa manfaat yang didapat. Sejumlah partner Novoan Indonesia sudah merasakan manfaat penjualan melalui digital,” tegasnya. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... UMKM Jadi Incaran Fintech
Redaktur & Reporter : Ragil