jpnn.com, JAKARTA - PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) bertekad meraih pendapatan sebesar Rp 650 miliar hingga akhir 2017.
Perusahaan perkebunan itu menganggarkan belanja modal Rp 130 miliar sepanjang tahun ini.
BACA JUGA: Harga Getah Karet Melorot, Sawit Cenderung Stabil
Wakil Presiden Direktur Gozco Kreisna Dewantara Gozali menyatakan, dana sebesar Rp 80 miliar bakal dimanfaatkan untuk membiayai penanaman dan perawatan kelapa sawit.
Sedangkan sisanya untuk pembelian aset-aset. Dia menyatakan, investasi tersebut diharapkan menopang pertumbuhan perseroan yang tahun ini tengah diterpa masalah.
BACA JUGA: Mentan: Tak Usah Khawatir Dengan Kampanye Hitam Kelapa Sawit
Kreisna membeberkan, saat ini PT Gozco Plantations Tbk tengah melakukan tuntutan berupa kepemilikan 50 persen saham atas PT Indotruba Tengah (ITH), perusahaan perkebunan kepala sawit yang berlokasi di Kalimantan Tengah.
Sebelumnya, 50 persen saham ITH dimiliki oleh Yayasan Kartika Eka Paksi (YKEP) melalui PT Multi Agro Persada (MAP).
BACA JUGA: Bank Syariah Mandiri Lirik Pembiayaan Industri Sawit
Sementara itu, 50 persen lagi dimiliki oleh perusahaan asal Malaysia, Sime Darby Bhd.
”Kami telah melakukan pembelian 50 persen saham YKEP di ITH dengan nilai Rp 177 miliar pada 2008. Pembelian tersebut telah melalui prosedur yang sah dan tercatat di Kementerian Hukum dan HAM sejak 2009,” ujar Kreisna.
Namun, hingga saat ini, anak usaha Gozco Plantation, yaitu Palma, belum pernah sekali pun menerima undangan untuk RUPS maupun pembagian dividen dari ITH. ”Padahal, kami pemilik saham yang sah atas 50 persen saham tersebut,” jelas Kreisna.
Akibat permasalahan itu, Gozco merugi hingga Rp 1,05 triliun.
Kerugian tersebut tidak hanya ditanggung oleh Gozco, tetapi juga pemegang sahamnya, baik dari dalam maupun luar negeri. (agf/c6/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Regulasi Gambut, Gubernur Riau Tunggu Keputusan Pemerintah
Redaktur & Reporter : Ragil