jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor) H Addin Jauharudin mendukung penuh upaya Presiden Prabowo Subianto memberangus oknum pejabat negara beking judi online di Indonesia
Addin mengungkap judi online sudah mengakar di masyarakat dan menyasar semua lapisan, mulai usia sekolah, remaja hingga para lansia.
BACA JUGA: WNI Jadi Bandar Judi Online di Kamboja
Praktik judi online sudah sangat meresahkan, GP Ansor dan Banser sangat mendukung Presiden Prabowo, Komdigi dan Kepolisian dalam memberantas judi online.
“Langkah Presiden udah benar, dimulai dari oknum pejabat negara yang menjadi beking ekosistem judi online,” tegasnya
BACA JUGA: Peretas Laman Pemkot Kendari Diduga Pengelola Situs Judi Online
“Jika presiden instruksikan, kami Ansor Banser dan semua jajaran siap turut andil bekerjasama dengan negara untuk menumpas judi online,” lanjut Addin
Hingga saat ini, GP Ansor sudah mengintruksikan kepada Rijalul Ansor (RA); salah satu sayap Ansor yang diisi oleh kiai-kiai muda untuk terus menyerukan bahaya judi online ketika membawakan pengajian di tengah masyarakat
BACA JUGA: Judi Online Oknum Kementerian Komunikasi dan Digital: Kepolisian Sita Rp 73 Miliar
Lebih lanjut menurut Addin, apa yang dilakukan presiden Prabowo ini merupakan langkah berani dengan melakukan pembersihan oknum-oknum pegawai di Kementerian komunikasi dan digital.
“Ini langkah berani dan tegas dari Presiden Prabowo dalam menyelamatkan rakyat yang dijerat judi online,” kata Addin
Data riset Alvara Reserach September 2024, penduduk Indonesia yang pernah menyentuh judi online mencapai 4,5 persen, setara dengan kurang lebih 12 juta jiwa yang tersebar di seluruh Indonesia.
PPTAK melansir data transaksi judi online terus meningkat setiap tahun. Pada 2021, transaksi judi online mencapai Rp 57,91 triliun, 2022 mencapai Rp 104,42 triliun, 2023 mencapai Rp 327,05 triliun, dan paruh pertama 2024 mencapai Rp 174, 56 triliun.
Meningkatnya transaksi disebabkan, jumlah minimal transaksi di bawah Rp 10 ribu, sehingga anak-anak juga terlibat.
"Menurut data Kemenko PMK ada sebanyak 80 ribu anak-anak di bawah 10 tahun pernah terlibat judi online," ujarnya.(dkk/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean