GP Ansor Kecam Austalia dan Brasil Tak Punya Etika

Selasa, 24 Februari 2015 – 06:58 WIB
Nusron Wahid. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua GP Ansor, Nusron Wahid ikut menyayangkan sikap Australia dan Brasil yang terkesan tidak bisa menghormati ketegasan hukum Indonesia untuk mengeksekusi terpidana mati kasus narkoba.

Dua negara tersebut hingga kini masih memperjuangkan warganya yang diharuskan berhadapan dengan eksekutor hukuman mati di Indonesia.

BACA JUGA: Target Sapu Bersih 271 Pilkada, Ini Strategi Demokrat

"Apa yang dilakukan (Australia dan Brasil) itu jelas-jelas melanggar etika," sesal Nusron, Senin (23/2)

Sebelumnya, Brasil, negara yang dihuni Dewa-Dewa Sepakbola itu diklaim pemerintah RI sudah mempermalukan Duta Besar Indonesia untuk Brasilia dalam sebuah acara resmi kepresidenan di Istana Presiden Brasil. Hubungan Indonesia dan Brasil pun kian panas.

BACA JUGA: Jokowi Diprotes Komnas HAM, Gara-gara Pemilihan Kepala BIN

Presiden Brasil, Dilma Vana Rousseff diketahui sudah mengecam hukuman mati di Indonesia, terlebih lagi pada eksekusi tahap pertama ikut menjadikan warganya sebagai terhukum. 

Sedangkan Australia, lewat Perdana Menteri Tony Abbott juga sudah sejak lama memohon Presiden Joko Widodo memberikan ampunan terhadap nyawa dua warganya yang tergabung dalam Komplotan Narkoba Bali Nine, nan bakal dieksekusi dalam waktu dekat.

BACA JUGA: TNI Siapkan Pasukan Khusus dan 3 Sukhoi Amankan Eksekusi Mati

Parahnya, entah disengaja atau tidak, Abbott melakukan blunder dengan mengeluarkan pernyataan yang menyakiti bangsa Indonesia. Dalam sebuah wawancara, Abbott mengaitkan permohonan pengampunan Andrew Chan dan Myuran Sukumaran (duo Bali Nine tersebut), dengan jasa Australia saat ikut membantu Tsunami Aceh 2004.

"Kalau memang Australia ingin meminta bantuannya dikembalikan, tentu akan dikembalikan. Tapi, jangan diungkit-ungkit seperti itu," kata Nusron.

Nusron, yang kini juga dipercaya sebagai  Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) meyakini, bila bencana itu terjadi di Australia, sebaliknya Indonesia akan membantu dengan tulus tanpa pamrih. Sehingga, tidak akan meminta sesuatu kemudian hari. "Kami tentu berterima kasih dibantu dan pasti siap membantu," ujarnya. (idr/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puan Maharani Ajak Warga Tionghoa Perkuat Toleransi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler