jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani menyatakan bahwa kemajemukan yang dimiliki Indonesia merupakan kekuatan sebagai sebuah bangsa. Karenanya, keragaman etnis, agama dan budaya yang ada di Indonesia merupakan modal penting dalam membangun toleransi dan sikap anti-diskriminasi.
Pandangan itu disampaikan Puan saat mewakili pemerintah dalam acara Perayaan Nasional Tahun Baru Imlek 2566 yang digelar Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) di Jakarta, Senin (23/2). Dalam perayaan Imlek yang mengangkat tema "Kewajiban Utama Pemimpin Negara Sampai Rakyat Jelata Adalah Membina Diri" itu Puan menegaskan, Indonesia sebagai negara multikultural tidak sepatutnya lagi jika masyarakatnya masih mengalami diskriminasi. “Seluruh pihak harus menghormati, menghargai dan menjaga toleransi," katanya.
BACA JUGA: Amnesty International Kirim Surat, JK Pastikan Hukuman Mati Jalan Terus
Lebih lanjut Puan mengatakan, tidak ada negara lain di dunia ini yang melampaui Indonesia dalam hal kemajemukan. Karenanya, kemajemukan itu merupakan fakta dan anugerah yang patut disyukuri karena membentuk Indonesia sebagai bangsa yang kuat. "Di sinilah kekuatan kita," tuturnya.
Selain itu Puan juga mengajak pemimpin dan masyarakat Indonesia untuk meneladani ajaran Konfusius. "Kita perlu meneladani dengan mencontoh kehidupan Konfusius yang telah berdedikasi tinggi menegakkan harkat dan martabat manusia," ajaknya di hadapan ribuan warga Tionghoa yang hadir di acara itu.
BACA JUGA: Menaker Target 1 Juta Tenaga Kerja Ikut Pelatihan per Tahun
Sedangkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam kesempatan sama mengatakan, tema yang yang diusung dalam perayaan Imlek Matakin itu sangat tepat dengan kondisi terkini. Sebab, tema itu mengajak seluruh pihak untuk introspeksi sekaligus bertanggung jawab.
"Saya kira pesan membina diri adalah maknanya sangat luas. Masing-masing dari kita harus introspeksi, mawas diri, menerima masukkan dari pelbagai kalangan. Temanya sangat baik dan kontekstual dalam konteks ke-Indonesiaan kita," ucapnya.(rmo/jpnn)
BACA JUGA: RUU Pertanahan Prioritas untuk Dibahas
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini 68 Daerah yang Juga Ikut Pilkada Serentak 2015
Redaktur : Tim Redaksi