GP Ansor Tak Peduli Siapa Ferdinand, Minta Polisi Tegas

Jumat, 07 Januari 2022 – 18:45 WIB
Ketua PP GP Ansor Luqman Hakim tak peduli siapa Ferdinand Hutahaean. Dia minta polisi tegas soal kasus dugaan penistaan agama itu. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Ketua PP GP Ansor Luqman Hakim mendorong polisi bertindak tegas dengan segera memproses sampai tuntas kasus Ferdinand Hutahaean yang diduga melakukan penistaan agama.

Luqman menyatakan seluruh warga negara berkedudukan sama di depan hukum, tidak peduli Ferdinand berasal dari kelompok mana pun.

BACA JUGA: Ferdinand yang Mengaku Mualaf Sampaikan Permohonan, Simak Kalimat Terakhir!

"Tak peduli dia berasal dari kelompok mayoritas atau minoritas. Tidak boleh ada diktator mayoritas dan juga tidak boleh ada tirani minoritas," ucap Luqman Hakim dalam keterangan tertulis, Jumat (7/1).

Wakil ketua Komisi II DPR RI itu menjelaskan dalam sistem demokrasi, jika hukum dijalankan dengan diskriminatif maka terjadi perpecahan dan konflik sosial.

BACA JUGA: Analisis Ahli soal Kasus Ferdinand: Makin Sering Bermedsos, Guncangan Jiwa Kian Parah

Pimpinan GP Ansor itu juga menegaskan semua orang harus memiliki kesadaran bahwa Indonesia masih dalam proses membangun karakter bangsa yang bersatu dalam keberbedaan.

"Oleh karena itu, siapa pun yang terbukti melanggar norma-norma hukum, maka aparat penegak hukum harus memprosesnya dengan seadil-adilnya," tegasnya.

BACA JUGA: Kombes Ibrahim Tompo Beri Info Penting soal Kasus Denny Siregar, Ternyata

Sebelumnya, Ferdinand Hutahaean dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh DPP KNPI terkait cuitannya yang diunggah melalui akunnya di Twitter @ferdinanhaean3.

Melalui akun itu, Ferdinand menuliskan kalimat "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela".

Ketua DPP KNPI Haris Pertama menyatakan cuitan direktur eksekutif Indonesia Police Monitoring (IPM) itu sangat meresahkan dan bisa memecah persatuan bangsa Indonesia.

"Twit dia (Ferdinand, red) benar-benar meresahkan dan merusak persatuan serta membuat gaduh. Ferdinand tidak Pancasilais," ujar Haris di Mabes Polri, Rabu (5/1). (mcr8/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler