jpnn.com, SURABAYA - Ketua Umum PSI Grace Natalie mengaku kagum kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Pasalnya, wali kota dua periode itu berhasil mengubah wajah Surabaya.
“Di Surabaya, perempuan bernama Risma mempercantik kota Surabaya,” kata Grace dalam pidato politik pidato politik akhir tahun bertemakan “Keadilan untuk Perempuan Indonesia” di Acara Festival 11 PSI di Jatim Expo, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Selasa (11/12) malam.
BACA JUGA: Lolos Parlemen, PSI Perjuangkan Larangan Poligami Pejabat
Dalam dua pekan terakhir, kata Grace, Surabaya mendapat banyak pujian. Bunga tabebuya yang berwarna jambon bermekaran dan berguguran di Kota Pahlawan. “Membuat kota ini begitu cantik. Membuat hati kita hangat dan bahagia,” ucap dia yang disambut tepuk tangan kader PSI.
Grace mengatakan, Provinsi Jawa Timur, khususnya Surabaya, adalah tempat yang istimewa bagi PSI. Banyak tokoh panutan partai anyar itu berasal dari Jawa Timur.
BACA JUGA: Ketum PSI Sebut Entrepreneur Kebencian Ancaman Terbesar NKRI
Salah satu panutan itu adalah Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Menurut Grace, Gus Dur bukan cuma mantan presiden, tapi juga kampiun Islam moderat.
"Ibu Khofifah Indar Parawansa, yang didukung oleh PSI dan baru terpilih sebagai gubernur, adalah perempuan yang tangkas dan detail. Wakilnya, Emil Dardak, sahabat saya, sukses memimpin Trenggalek," lanjut Grace menyebutkan tokoh spesial lainnya bagi PSI.
BACA JUGA: Para Kader di Jatim Sambut Antusias Festival 11 PSI
Grace menilai terpilihnya Khofifah-Emil Dardak memperlihatkan atmosfer politik yang sehat, tanpa dikotori kampanye kebencian suku dan agama. Menurut dia, politik yang sehat tersebut membuat warga bisa menentukan pilihan terbaik bagi dirinya ketika berada di bilik suara.
"Kita perlu memperluas politk akal sehat ini agar agar menyebar ke seluruh Indonesia. Tidak hanya di Jawa Timur, tidak hanya di Surabaya. Tahun 1945, Surabaya menjadi simbol perlawanan mempertahankan kemerdekaan Republik," jelas dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, Kota Surabaya terasa makin penting karena merupakan benteng Islam moderat dan kaum nasionalis Indonesia. Surabaya, kata dia, adalah daerah di mana politik akal sehat mempunyai akar yang kuat.
"Dari Surabaya, dari Jawa Timur, kita akan memulai perjuangan penting, mewujudkan Indonesia menjadi tanah di mana perempuan diperlakukan setara. Negeri di mana semua orang, tanpa memandang suku dan agama, bisa hidup berdampingan, bekerjasama membangun Indonesia menjadi negara yang modern dan kuat," pungkas Grace. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelar Festival 11 di Surabaya, PSI Siap Bikin Heboh Lagi
Redaktur & Reporter : Adil