jpnn.com, JAKARTA - Band punk rock asal Amerika Serikat, Green Day menuntaskan kerinduan para penggemar lewat konser spektakuler di Carnaval Ancol, Jakarta pada Sabtu (15/2) malam.
Billie Joe Armstrong, Mike Dirnt, dan Tre Cool itu akhirnya menginjakkan kaki kembali di Indonesia setelah terakhir kali pada 2 Februari 1996 silam.
BACA JUGA: Perjuangan Promotor Mengajak Green Day Konser di Jakarta
Konser 29 tahun silam tersebut ternyata masih membekas dalam ingatan para personel Green Day.
Oleh sebab itu, Green Day pun mengaku senang sekaligus antusias akhirnya bisa menggelar konser dan merayakan perjumpaan di Jakarta.
BACA JUGA: Green Day Dipastikan Kembali Gelar Konser di Jakarta
"Akhirnya, setelah 29 tahun, kami kembali ke sini, Jakarta," kata Billie Joe Armstrong, vokalis Green Day di Carnaval Ancol, Jakarta pada Sabtu (15/2) malam.
Green Day naik panggung pada pukul 19.50 WIB, setelah lagu latar seperti Bohemian Rhapsody, Blitzkrieg Bop, We Will Rock You, I Love Rock 'n' Roll, diputar.
BACA JUGA: Hari Ini, Green Day Beraksi di Jakarta
Lagu pertama yang dimainkan oleh Green Day yakni The American Dream Is Killing Me. Hit dari album Saviors itu langsung disambut teriakan histeris serta nyanyian penonton.
Sesuai janjinya, Green Day membawakan lagu-lagu dari album lama hingga baru untuk penggemar di Jakarta. Materi dari album Dookie, American Idiot, 21st Century Breakdown, hingga Saviors dimainkan. Lagu populer seperti Welcome to Paradise, Longview, Basket Case, She, bahkan langsung digeber di awal konser.
Menariknya lagi, Green Day secara mengejutkan mempersembahkan lagu Paper Lanterns. Materi dari mini album Slappy itu padahal sudah sangat jarang dibawakan.
Green Day terakhir kali memainkan Paper Lanterns pada 2019. Kini, khusus untuk penggemar di Jakarta, lagu tersebut akhirnya kembali berkumandang.
"Ini bukan pesta, tetapi ini adalah selebrasi," ucap Billie Joe Armstrong.
Apa yang disampaikan pria berusia 52 tahun itu merupakan benang merah dari tur dunia Green Day kali ini. Band yang terbentuk sejak 1987 di Berkeley, California itu mengadakan tur untuk merayakan 30 tahun album Dookie, 20 tahun album American Idiot, serta album terbaru Saviors.
Penampilan Green Day berlanjut lewat lagu When I Come Around. Ribuan penggemar dari area depan hingga belakang pun terus bernyanyi.
Sama seperti konser di beberapa kota sebelumnya, Green Day memberi kejutan untuk penonton saat lagu Know Your Enemy. Billie Joe Armstrong mengajak salah satu penggemar untuk ikut bernyanyi di atas panggung.
"Ada yang bisa ikut bernyanyi di panggung? Ayo, kamu, ke sini," ujar Billie Joe Armstrong menunjuk seorang penonton.
Penggemar yang diajak naik panggung ternyata merupakan seorang perempuan berhijab. Dengan ramah, Billie Joe Armstrong membimbing fan tersebut bernyanyi dan meloncat di atas panggung. Sungguh beruntung.
Setelah memainkan Know Your Enemy yang membakar adrenalin, Green Day kemudian menyajikan Forever Now, Dilemma, 21 Guns, Minority, dan Brain Stew.
Aksi Billie Joe Armstrong, Mike Dirnt, dan Tre Cool begitu prima di atas panggung. Meski tidak muda lagi, personel Green Day itu tetap energik. Konser tersebut makin sempurna dengan tata suara yang begitu menggelegar.
Green Day juga menyuguhkan instalasi logo American Idiot di atas panggung, serta balon udara dengan tulisan Bad Year seperti dalam gambar album Dookie.
Meski tidak banyak jeda di antara lagu, Billie Joe Armstrong menyempatkan berbicara menyapa hadirin. Dia memancing penggemar untuk terus ikut bernyanyi.
Nyanyian massal penonton terjadi ketika Green Day membawakan megahit, American Idiot, Holiday, dan Boulevard of Broken Dreams. Dari depan hingga belakang, penonton ikut meloncat dan bernyanyi. Raut girang tampak jelas di wajah para penggemar yang sudah menantikan kedatangan Green Day selama puluhan tahun.
Billie Joe Armstrong lagi-lagi memperlihatkan aksi yang menarik perhatian saat Green Day memainkan lagu Are We the Waiting. Di tengah lagu, dia terlihat mengambil bendera Indonesia dari arah penonton.
Vokalis Green Day itu bahkan membentangkan hingga mencium bendera Indonesia tersebut. Sikap Billie Joe Armstrong itu mendapat tepuk tangan dari hadirin yang memadati Carnaval Ancol.
"Jakarta, masih kuat untuk bernyanyi?" ucapnya ketika Green Day hendak menyuguhkan lagu St. Jimmy, Give Me Novacaine, Letterbomb.
Trio Billie Joe Armstrong, Mike Dirnt, dan Tre Cool itu lantas mengajak penonton untuk terus bernyanyi pada lagu Wake Me Up When September Ends. Suara ribuan orang pun membahana mengikuti lagu populer dari Green Day tersebut.
Memasuki akhir pertunjukan, Green Day kembali memainkan lagu yang sangat terkenal yakni Jesus of Suburbia dan Bobby Sox. Semangat dan fokus para personel tidak menurun sedikit pun meski telah nyaris dua jam beraksi di atas panggung.
Green Day akhirnya menutup konser di Jakarta lewat lagu Good Riddance (Time of Your Life). Para personel berdiri kompak di depan panggung untuk mengakhiri perjumpaan.
"Terima kasih," ucap Mike Dirnt berbahasa Indonesia.
Saat Green Day berjalan meninggalkan panggung, sejumlah kembang api berukuran besar diledakkan. Konser Green Day berakhir dengan indah dan memuaskan.
Konser Green Day di Jakarta dipromotori oleh Ravel Entertainment. Saat konferensi pers belum lama ini, Ravel Junardy, selaku Founder dan CEO Ravel Entertainment membeberkan perjuangan mengajak Green Day untuk kembali menggelar konser di Indonesia.
Ravel Junardy ternyata sudah menjalin komunikasi dengan pihak Green Day sejak beberapa tahun lalu. Dia bahkan harus bolak-balik ke Los Angeles demi berbincang dengan manajemen dan agen Green Day.
"Saya sampai datang ke LA, meeting, prosesnya lumayan panjang. Green Day akhirnya confirm beberapa bulan lalu," jelas Ravel Junardy. (ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra