Greenpeace Serukan Penyelamatan Hutan Papua

Senin, 06 Oktober 2008 – 15:39 WIB
JAKARTA – LSM International Greenpeace memulai pelayaran "Hutan untuk Iklim", guna menyerukan penyelamatan hutan PapuaPelayaran yang dilakukan mengelilingi provinsi paling timur Indonesia tersebut dimulai hari ini, Senin (6/10)

BACA JUGA: Konversi Elpiji 2008, Tak Capai Target

Langkah ini dilakukan guna menyoroti maraknya pengrusakan hutan yang berdampak serius pada iklim global


"Hutan merupakan sumber keanekaragaman hayati dan tempat masyarakat bergantung

BACA JUGA: Pengacara Wawako Medan, Siapkan Mental

Banyak hal yang dipertaruhkan bila hal ini rusak, termasuk buruknya iklim global," kata Bustar Maitar, Juru Kampanye Hutan, Greenpeace Asia Tenggara.

Dalam ekspedisi ini Greenpeace menggunakan Kapal Esperanza (harapan)
Kampanye ini dilakukan untuk menyelamatkan hutan asli di pulau yang merupakan benteng terakhir hutan alam di Indonesia, yang kini tengah menjadi sasaran penebangan besar-besaran demi perluasan perkebunan kelapa sawit, pembalakan dan industri lainnya

BACA JUGA: PNS Mangkir Bakal Dikenai Sanksi

"Esperanza membawa pesan melindungi hutan dan menyelamatkan Iklim," ujarnya.

Dalam rilisnya, Greenpeace merencanakan pelayaran tersebut dilakukan hingga 15 November 2008 mendatangSelain menyerukan kepada Pemerintah untuk menerapkan penghentian sementara penebangan hutan dan mereka juga meminta perusahaan agar menghentikan perluasan industri dengan merambah hutan-hutan alam.

Menurutnya, Pemerintah harus segera menerapkan moratorium terhadap semua bentuk konversi hutan, termasuk perluasan perkebunan kelapa sawit, industri penebangan dan faktor pendorong lain dari deforestasi.

Saat ini, Indonesia merupakan penghasil emisi gas rumahkaca terbesar keempat di dunia (setelah Amerika Serikat, Cina dan Brazil) terutama akibat deforestasi

Bustar mengkhawatirkan, ekspansi perkebunan kelapa sawit besar-besaran saat ini jadi pendorong terbesar deforestasi di negeri iniApalagi, sebagian besar perkebunan ini berada di wilayah hutan rawa gambut yang kaya kandungan karbonKetika hutan rawa gambut dibuka dan dibakar, sama halnya dengan mengaktifkan bom karbon, yang mampu melepas hampir dua milyar ton karbondioksida per tiap tahun.

"Pemerintah dan industri yang seharusnya bisa menyelamatkan hutan Indonesia dan iklim duniaBukan malah terus menebanginya dan memperburuk krisis iklim," tambahnya (esy)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wawako Medan Lebaran di Bui


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler