jpnn.com, JAKARTA - Gerakan 2019 Ganti Presiden diklaim tumbuh dengan sangat pesat. Kabarnya, sekitar 100 grup WhatsaApp #2019GantiPresiden lahir hanya dalam tiga hari.
Kenapa bisa meluas gerakan itu? Menurut Neno Warisman, salah satu pegiat gerakan tersebut, semua anggota menginginkan pergantian kepemimpinan nasional pada 2019 mendatang.
BACA JUGA: Ratusan Grup #2019GantiPresiden Muncul di WhatsApp
Alasannya, mereka tidak puas dan merasakan langsung dampak negatif dari kondisi negeri saat ini. Kebanyakan anggota adalah ibu rumah tangga yang merasa tercekik oleh harga barang kebutuhan sehari-hari.
"Mereka merasakan bagaimana kehidupan saat ini serba sulit. Sulit keuangan. Untuk atur biaya listrik, sulit pendidikan, dan pastinya sulit makan, dll," ucapnya.
BACA JUGA: Sukamta PKS Tagih Janji Jokowi Gandakan Anggaran Pertahanan
Lalu apa saja yang dibicarakan di dalam grup WhatsApp itu? "Saya selalu mengingatkan agar WAG ini menjadi wadah bagaimana memberi pemahaman kepada masyarakat atas kondisi negara. Semua pemberitaan yang muncul di grup tidak boleh hoax. Dan harus berdasar pada konstitusi," jelasnya.
Semisal, tambahnya, mereka membicarakan bahwa negara ini dalam keadaan darurat hutang luar negeri. “Lebih dari 4.000 triliun, tapi perekonomian rakyat malah makin sulit," cetus dia. (dil/ind)
BACA JUGA: Gerindra Prediksi 4 Partai Ini Bakal Masuk Gerbong Prabowo
BACA ARTIKEL LAINNYA... Calon Kepala Daerah Jadi Tersangka Tak Ganggu Pilkada
Redaktur & Reporter : Adil