jpnn.com - Grzegorz bisa kembali tersenyum. Tidak hanya memiliki wajah baru, kini pria 33 tahun yang kehilangan hidung, pipi, dan rahang atas karena kecelakaan kerja itu juga bisa berbicara lagi. Setelah sebelas pekan dirawat secara intensif di rumah sakit, dia pulang ke pelukan hangat keluarganya kemarin (30/7).
---
''TERIMA kasih kepada para dokter. Kepada kalianlah saya berutang segalanya,'' kata Grzegorz yang memang hanya dikenalkan lewat nama depannya itu dalam jumpa pers kemarin. Pasien transplantasi wajah pertama Polandia tersebut memang belum bisa berbicara dengan lancar seperti sediakala. Dia membutuhkan lebih banyak waktu untuk merangkai kata-kata dan menjadikannya sebuah kalimat. Tapi, dia tidak patah semangat dan terus berusaha.
BACA JUGA: KBRI Ingatkan WNI di Tiongkok Waspadai Penularan Flu Burung
Tim dokter yang menangani Grzegorz di Cancer Center and Institute of Oncology menyatakan bahwa pasien mereka itu mampu beradaptasi dengan sangat baik. ''Proses pemulihan berjalan dengan sangat cepat. Ini berkat tekad dan semangat pasien,'' ucap Adam Maciejewski, pimpinan tim dokter. Dia mengapresiasi kegigihan Grzegorz dalam menjalani rangkaian demi rangkaian proses medis.
Sebelum dilarikan ke satu-satunya klinik transplantasi wajah di Polandia, lelaki yang bekerja di pabrik batu bata itu sempat menjalani perawatan medis di sebuah rumah sakit di Kota Wroclaw. Tapi, karena luka yang dia alami sangat serius, dokter lantas merujuk Grzegorz ke pusat rehabilitasi medis yang terletak di Kota Gliwice, wilayah selatan Polandia, tersebut.
BACA JUGA: Arab Saudi Siapkan Rp 226 Triliun Bangun Kereta Api Supermewah
Grzegorz mengalami kecelakaan saat mengoperasikan mesin pemotong batu bata pada 23 April 2013. Kecelakaan itu merenggut sebagian besar wajahnya. Untungnya, tim dokter Polandia tidak butuh banyak waktu untuk beraksi. Setibanya di Gliwice, adik Barbara tersebut langsung menjalani serangkaian pemeriksaan awal transplantasi. Sekitar dua pekan kemudian, dia menjalani pencangkokan kulit dan tulang.
Hari besar Grzegorz tiba pada 15 Mei. Pada hari itu, dia menjalani operasi maraton selama 27 jam untuk mendapatkan wajah baru. Selama operasi berlangsung, konon, Grzegorz tetap sadar. Maciejewski mengungkapkan bahwa pasien cangkok wajah pertamanya itu mendapatkan donor dari seorang pria berusia 34 tahun. Kabarnya, sang pendonor mengembuskan napas terakhir menjelang jadwal operasi Grzegorz.
BACA JUGA: Burung Hinggap Disangka Intel Israel
Setelah operasi pencangkokan wajah yang memakan banyak waktu dan tenaga, fungsi otot Grzegorz mulai berangsur pulih. Dia bisa kembali bernapas tanpa bantuan alat. Selain itu, dia bisa melihat, makan, berkata-kata, dan mencecap rasa lagi. ''Butuh waktu sekitar sembilan bulan bagi bagi Grzegorz untuk bisa lancar berbicara seperti sediakala,'' ungkap Maciejewski.
Jika seluruh fungsi organ pentingnya sudah kembali maksimal, Grzegorz akan menjalani operasi lanjutan. Yakni, operasi dengan tujuan estetika. Tim dokter bakal menciptakan kantong mata untuk menyempurnakan bentuk mata sebelah kanan pasien bertato tersebut. Untuk sementara, Grzegorz menyembunyikan kekurangan pada bagian matanya dengan kacamata hitam.
Kendati sudah boleh pulang ke rumah, tim dokter berpesan supaya Grzegorz tidak melanggar rambu-rambu medis yang mereka berikan. Di antaranya adalah menghindari kerumunan banyak orang atau berdekatan dengan orang sakit agar tidak tertular infeksi. ''Sepanjang hidupnya, dia harus mengonsumsi obat-obatan demi meningkatkan imunitas,'' kata Sebastian Giebel, dokter anestesi klinik itu.
Barbara yang mendampingi sang adik sepanjang jumpa pers mengaku tidak sabar mengajak Grzegorz pulang. (AP/AFP/thenews/hep/c16/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mursi Bisa Ikuti Berita
Redaktur : Tim Redaksi