JAYAPURA - Gelaran babak delapan besar memang baru dimulai Kamis mendatang (12/5)Tapi, Gresik United (GU) sudah mengawali perjuangannya di bumi Papua dengan kekecewaan
BACA JUGA: Laskar Wong Kito Jangan Lengah
Hal ini terjadi setelah tim berjuluk Laskar Joko Samudro itu merasa kurang sesuai dengan fasilitas penginapan yang diberikan oleh panpel tuan rumahSelama menjalani babak delapan besar, GU bakal menempati hotel Yudisyah yang terletak di distrik Argapura, Jayapura
BACA JUGA: Rachman Bisa Tanding Di Indonesia
Fasilitas yang ada di hotel tersebut dianggap kurang layak untuk tim sepakbola, apalagi dalam ajang sekaliber babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia."Kondisi ini sangat jauh jika dibandingkan dengan apa yang kami berikan saat kami bertindak sebagai tuan rumah, baik dengan hotel-hotel yang di Gresik maupun di Surabaya
Imam mengatakan, dalam manual yang sudah ditetapkan dalam manajer meeting babak delapan besar beberapa waktu yang lalu, tuan rumah harus menyediakan kamar sesuai dengan kuota yang ditetapkan
BACA JUGA: Menang Tapi Kehilangan Irama
Yakni 30 orang, baik pemain maupun ofisialDan, setiap kamar juga mesti terdiri dari dua tempat tidur.Nyatanya, pihak hotel kebanyakan hanya menyediakan kamar dengan satu tempat tidur besarKeadaan kamar hotel yang tidak seberapa besar pun dipermasalahkan kubu GUSehingga, kondisi itu memicu protes dari tim leburan Petrokimia Putra dan Persegres iniMereka pun berniat untuk mencari penginapan lain yang lebih layak"Masak seperti ini bisa jadi tuan rumah," kecam pria yang pernah menjabat sebagai manajer Petrokimia Putra itu.
Bukan hanya Imam, pelatih maupun pemain GU pun juga menyatakan kekecewaannya dengan fasilitas yang mereka terima dari panpel"Kami ini kan atlet, jadi tidak bisa kalau disuruh tidur dijadikan dalam satu bed," ujar pelatih kepala GU Sanusi Rahman
Meski akhirnya bisa menerima keputusan pihak hotel yang menambah jumlah bed, namun desakan untuk pindah penginapan pun tetap dimunculkan para pemain GUMereka masih saja belum puas dengan sarana prasarana di hotel tersebutTak pelak kondisi itu membuat Agustiar "Ucok" Batubara dkk merasa dikerjai tuan rumah.
Ketika coba dikonfirmasi ke pihak panpel, mereka pun buru-buru menolak tudingan upaya menggembosi kekuatan tim GUMenurut sekretaris panpel Herry Wondiwoi, pihaknya sebenanya sudah mencoba memenuhi segala persyaratan yang ditetapkanTermasuk dalam hal penyediaan penginapan yang layak bagi tim-tim kontestan babak delapan besar seperti GU
Dia pun hanya menganggap masalah ini hanyalah kesalah pahaman belaka"Sebagai tuan rumah, kami selalu berusaha menerima tim tamu dengan baikJadi kami sama sekali tidak ada maksud untuk mengerjai mereka," kilah Herry.
Di sisi lain, perlakuan yang dialami GU belum dirasakan dua tim kontestan lainnyaPasalnya, dua tim seperti Persiraja Banda Aceh dan Persiram Raja Ampat belum juga menginjakkan kaki di JayapuraMenurut rencana, kedua tim tersebut baru tiba di ibukota provinsi paling timur di Indonesia itu hari ini(ren)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kelompok 78 Makin Sinis pada Agum
Redaktur : Tim Redaksi