Gubernur Herman Deru Terbitkan SK Izin TMC untuk Antisipasi Kekeringan dan Karhutla

Jumat, 28 April 2023 – 11:09 WIB
Gubernur Sumsel Herman Deru dan jajarannya saat mengikuti rapat koordinasi kesiapsiagaan bencana kekeringan dan kebakaran hutan lahan yang digelar secara virtual pada Rabu (26/4). Foto: Dokumentasi Humas Pemprov Sumsel

jpnn.com, PALEMBANG - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru menerbitkan surat keputusan (SK) terkait penetapan siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan izin teknologi modifikasi cuaca (TMC) di Sumsel.

Hal ini dilakukan sebagai persiapan yang dilakukan Pemprov Sumsel mengantisipasi terjadinya bencana kekeringan dan karhutla di wilayahnya pada musim kemarau tahun ini.

BACA JUGA: Halalbihalal dengan IWARI Cempaka, Gubernur Herman Deru Dianugerahi Gelar Cinta Marga

Selain itu, koordinasi dengan berbagai pihak seperti TNI, POLRI, BMKG, BPBD hingga pihak swasta pun terus masif dilakukan untuk mengantisiasi terjadinya karhutla.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam rapat koordinasi kesiapsiagaan bencana kekeringan dan kebakaran hutan lahan yang digelar secara virtual pada Rabu (26/4) menyampaikan tahun ini diprakirakan merupakan tahun netral bagi Indonesia pascaterjadinya La Nina.

BACA JUGA: Gubernur Herman Deru Open House di Griya Agung, Lihat Siapa Saja yang Berkunjung

Kendati demikian, bencana lain seperti EI Nino masih akan mungkin terjadi meski dengan intensitas rendah sehingga dampaknya tetap harus diwaspadai.

Sebab, El Nino akan memicu terjadinya kekeringan akibat minimnya curah hujan yang terjadi.

Tidak hanya itu, El Nino juga akan meningkatkan jumlah titik api sehingga rawan terjadi karhutla.

“Potensi ini perlu dimitigasi karena akan berdampak terhadap ketersediaan air untuk pertanian, PLTA, wisata dan dampak ekonomi EI Nino kuat pada tahun 2015 mengakibatkan kekeringan tanaman padi seluas 597 ribu hektare,” kata Menko Luhut.

Karena itu, dia menekankan kepala daerah yang ada di wilayah rawan harus mengeluarkan status siaga darurat bencana karhutla dan surat izin untuk mengoperasikan TMC.

Selain itu, mitigasi karhutla dengan operasi TMC juga perlu dilaksanakan pada mitigasi kekeringan untuk mengurangi dampak langsung pada masyarakat dengan pengisian waduk sebagai sarana irigasi, PLTA, dan wisata.

"TMC sebagai salah satu langkah mitigasi karhutla yang telah berjalan dengan baik, dan ada peningkatan curah hujan hingga 193,5 mm dari prediksi BMKG untuk meredam hotspot. Selain dilakukan oleh pemerintah, operasi TMC perlu didorong untuk dilakukan pihak swasta,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan pihaknya telah mengingatkan potensi musim kemarau kering ini kepada sejumlah daerah.

Bahkan, BMKG juga telah mengingatkan agar daerah segera mengeluarkan SK gubernur sebagai bentuk kesiapan dalam mengantisipasi terjadinya bencana tersebut.

Hanya saja, hingga saat ini baru ada dua daerah saja yang telah mengeluarkan surat keputusan atau surat izin TMC, yakni Sumsel dan Riau.

"Kami minta provinsi lain agar segera mengeluarkan SK gubernur sehingga di sisa musim penghujan ini, TMC ini bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya," pungkasnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler