jpnn.com, KALIMANTAN TIMUR - Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengatakan, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, yang terletak di sebagian Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar) merupakan mega proyek yang dinilai tidak main-main.
Menurut dia, program pembangunan IKN telah didesain untuk tujuan pengembangan pusat pemerintahan terbaik di dunia, termasuk pengelolaan lingkungan hidup.
BACA JUGA: Gempa Bumi Berkekuatan 5,8 Magnitudo di Mamuju Terasa Hingga Kaltim
Isran menegaskan bahwa IKN di Kaltim akan menjadi kota terbaik di dunia. Misalnya, kota-kota di Kazakhstan.
Perkataan ini bukan klaim dari dirinya, melainkan pernyataan dari seorang arsitektur ternama asal Jepang Kisho Kurokawa yang merupakan arsitektur Kota Astana di Kazakhstan.
BACA JUGA: Ratusan Guru Diangkat jadi PPPK, Isran Noor: Banyak yang Belum Mendapat Kesempatan
"Dia menilai arsitektur IKN yang didesain saat ini kalau betul-betul terwujud, maka itu akan menjadi desain arsitektur terbaik di seluruh dunia," sebut Isran Noor saat menghadiri acara di salah satu hotel di Samarinda, Rabu (8/6).
Menurut Isran, pernyataan itu disampaikan Kisho Kurokawa ketika seminar secara daring yang diikuti seluruh arsitektur di dunia dan Indonesia baru-baru ini.
BACA JUGA: Hamdalah, 685 Guru Honorer Terima SK Pengangkatan PPPK
Saat itu, lanjut Isran, Kisho Kurokawa berpendapat, desain arsitektur IKN itu menjadi kota yang sangat indah dan terbaik di dunia jika sudah rampung.
Bahkan, IKN akan menjadi contoh pembangunan terbaik di seluruh dunia. Apabila, desain awal pembangunan betul-betul diwujudkan. Karena, saat ini masih Kota Astana di Kazakhstan yang terbaik di dunia.
“Itu bukan saya yang ngomong. Saya juga membayangkan, juga begitu. Ini benar," sebut mantan Bupati Kutai Timur itu melalui rilis Humas Pemprov Kaltim kepada JPNN.com.
Ditambahkan Isran, yang membuat IKN Nusantara akan menjadi terbaik di dunia karena kota pusat pemerintahan Indonesia itu nantinya akan berada di dalam hutan.
"Memiliki keanekaragaman hewan dan hayati yang sangat beragam jenisnya. Kalau cuma burung-burung saja, pasti berdatangan asal ada pepohonan," tandas Isran. (mcr14/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kera Slow
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Arditya Abdul Aziz