BACA JUGA: SMP Pinggiran Mulai Kekurangan Murid
"Kita bukan menghapus BOS SMA tapi menggantinya dengan BOS khusus untuk murid tak mampu," tandas Heryawan, usai menghadiri peluncuran buku "Milenium Development Goals (MDGs)" di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB)
BACA JUGA: Warga Miskin Lulus Seleksi, Wajib Diterima
"Jika perlu istilah beasiswanya diganti dengan BOS dengan BOS khusus bagi murid tidak mampu," tegasnya.Perlunya evaluasi BOS, lanjutnya, dilakukan karena adanya rencana pemerintah pusat untuk memberikan BOS SMA pada 2011
Selain itu, selama ini murid mampu dan tidak mampu sama-sama mendapat BOS yang besarannya Rp180 ribu per anak per tahun
BACA JUGA: Di Kediri, Pungutan Mencapai Jutaan Rupiah
Jika BOS SMA dari pusat turun, kata Heryawan, BOS Provinsi akan dijadikan pendamping BOS nasionalUntuk itulah pihaknya perlu evaluasi supaya BOS tepat sasaran"Dengan BOS khusus tersebut justru murid tak mampu akan mendapat tambahan bantuan," jelasnyaPerubahan lain, dana BOS hanya akan diberikan untuk siswa tidak mampu"Nantinya kita akan hentikan BOS bagi yang the have dan untuk yang not have kita naikanJadi BOS-nya ga dihapus, malah bertambah dari Rp180 ribu menjadi Rp600 ribu per anak per tahun," bebernya.
Sementara dalam sambutan peluncuran buku MDGs itu, Heryawan menekankan pentingnya pendidikan sebagai prioritas pembangunanDi era milenium ini, lanjutnya, prioritas pembangunan pertama bukanlah kemiskinan atau kesehatan, tetapi pendidikanKemiskinan di Jabar terjadi karena lemahnya pendidikan.
Untuk itu, Pemprov Jabar mentargetkan sebelum 2011 tingkat lulusan SD/SMP di Jabar sudah mencapai 100 persen, dan SMA sudah di atas 85 persenNamun, untuk menaikan lulusan SMA di Jabar sangat sulit karena terbatasnya ruang kelasSaat ini Jabar membutuhkan 8.760 kelas baru"Pada 2011 pembangunan kelas baru ini diharapkan tercapaiPembangunan ini memerlukan anggaran Rp100 juta per 100 ruang kelas," sebutnya.(men)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Ribu Calon Mahasiswa Berebut Kursi di Unej
Redaktur : Tim Redaksi