jpnn.com, TARAKAN - Presiden Jokowi dijadwalkan akan berkunjung ke Kalimantan Utara (Kaltara), 5-6 Oktober 2017.
Persiapan orang nomor satu di Indonesia ini sudah mulai dilakukan, dengan waktu yang terbilang singkat.
BACA JUGA: Bismillah, Para Kiai Tarekat Ingin Jokowi Bisa Dua Periode
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengungkapkan, rencana kedatangan presiden ini memang terbilang mendadak.
Berdasarkan pengalamannya di Kaltim dulu, Irianto cerita, kedatangan presiden dipersiapkan minimal seminggu sebelum kedatangan. Berbeda dengan keadaan saat ini.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Cecar Kabareskrim di Atas Panggung
“Pak Presiden Jokowi memang beda dari presiden sebelum-sebelumnya,” tutur Irianto sapaan akrabnya, kepada Radar Tarakan (Jawa Pos Group).
Irianto melanjutkan, Presiden Jokowi akan tiba pada Kamis (5/10) malam sekitar pukul 22.00 Wita di Bandara Juwata Tarakan dan akan menginap satu malam di Swiss-BellHotel Tarakan.
BACA JUGA: Jawab Pertanyaan Jokowi, Bimbim Slank: Dor!!
Persiapan kendaraan helikopter juga sudah dilakukan, untuk digunakan presiden meninjau beberapa daerah di Kaltara.
“Sudah diputuskan hanya satu rencana. Sebelumnya ada tiga rencana yang disampaikan pada waktu rapat di Istana Negara,” jelas Irianto.
Lanjut Irianto, setelah bermalam di Tarakan, Jumat (6/10) pagi Presiden Jokowi akan terbang menggunakan helikopter TNI AU menuju Tanjung Selor, untuk meninjau proyek pembangunan embung di Tanjung Palas.
Setelah itu kembali ke Tanjung Selor untuk langsung menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) ke masyarakat.
“Kemudian melaksanakan salat Jumat, dan makan siang. Setelah itu baru melaksanakan penyerahan sertifikat tanah. Pak Jokowi akan menyempatkan waktunya untuk berdialog dengan masyarakat. Kemudian bertolak kembali ke Tarakan sekitar pukul 15.00 Wita,” beber Irianto, kemarin saat rapat koordinasi persiapan kedatangan presiden di Tarakan.
Menurut Irianto, Kaltara memang mendapat perhatian khusus dari Presiden Jokowi. Ini terbukti dari banyaknya program pembangunan yang didanai dari APBN di Kaltara.
Di antaranya kawasan pusat industri di Tanah Kuning, pembangunan perbatasan dan lainnya. Termasuk disetujuinya pengajuan formasi CPNS untuk Kaltara sebanyak 500 formasi tahun ini.
“Banyak keputusan presiden yang mengistimewakan Kaltara,” bangga Irianto.
Dikatakan juga, Jokowi merupakan presiden pertama yang menginjakkan kaki di Tanjung Selor, yang juga merupakan Ibu Kota Provinsi Kaltara yang wilayahnya masih menyatu dengan kecamatan.
“Makanya itu saya sebut sebagai Ibukota Kecamatan Tanjung Selor,” tutur Irianto.
Irianto berharap agar masyarakat memahami bahwa pengaturan rute perjalanan presiden, bukanlah kewenangan gubernur. Melainkan semua sudah diatur oleh presiden sendiri dan staf kepresidenan.
Tidak hanya itu, banyak aspek yang harus dipertimbangkan. Mulai dari waktu, pengamanan dan lainnya.
“Berbeda dengan daerah lain yang bisa ditempuh dengan jalan darat dan jalannya juga sudah bagus,” ungkapnya.
Termasuk nantinya jalan yang akan dilalui Presiden Jokowi dari lokasi Brigif 24 Bulungan Cakti (BC) ke lokasi embung yang direncanakan, merupakan jalan yang tidak mulus dan berlubang.
Jalan ini tidak akan diperbaiki. Dengan begitu presiden dapat mengetahui kondisi Kaltara.
“Mudah-mudahan dengan begitu presiden berpikiran bahwa Kaltara ini perlu ditambah lagi anggarannya,” harap Irianto.
Sementara itu, persiapan keamanan presiden juga sudah dilakukan. Kepolisian serta TNI yang ada di Kaltara akan berkoordinasi dengan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang saat ini sudah berada di Tarakan. (*/asf/*/sep/nri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Agus Hermanto Anggap Imbauan Jokowi tidak Istimewa
Redaktur & Reporter : Soetomo