jpnn.com - TANJUNGPINANG - Gubernur Kepulauan Riau, Muhammad Sani meminta anggota Bataliyon Infanteri (Yonif) 134/Tuah Sakti TNI di Batam dan Brimob Polda Kepri yang terlibat dalam baku tembak pada Rabu (19/11) lalu bisa segera islah alias berdamai. Dengan demikian situasi dan kondisi Batam khususnya dan Kepri pada umumnya tetap kondusif.
”Imbauan saya, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Cukup sekali lah. Mari kita sama-sama menjaga Kepri ini tetap kondusif,” ujar Sani seperti dikutip Batam Pos.
BACA JUGA: Bicara dengan JK, Ridwan Kamil Minta Pusat Bantu MRT untuk Bandung
Menurutnya, bentrok senjata yang berujung hilangnya nyawa salah satu anggota TNI itu harus dituntaskan dan jangan sampai terulang lagi. Sebab jika persoalan dibiarkan berlarut maka dikhawatirkan akan menggangu iklim investasi di Kepri.
”Dari laporan yang saya terima sementara ini, situasinya sudah sangat kondusif. Kami juga mengharapkan, konlfik seperti ini tidak terjadi lagi ke depan,” ujarnya.
BACA JUGA: Khatib Ini Meninggal Dunia Usai Bacakan Khotbah Jumat
Sani menambahkan, pemerintah daerah sangat membutuhkan kepolisian. Terlebih saat ini sering terjadi unjuk rasa buruh di Batam terkait pembahasan upah minimum kawasan (UMK).
”Berkaitan untuk sisi pengamanan demontrasi atau unjuk rasa di tangan kepolisian. Mudah-mudahan proses pembahasan berjalan baik. Keamanan adalah kebutuhan bersama,” pungkasnya.(jpnn)
BACA JUGA: BBM Naik, Baju Kotak-kotak Jokowi Dibakar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkas Video Mesum PNS Masih Diperiksa Kejaksaan
Redaktur : Tim Redaksi