jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto mengapresiasi kolaborasi kerja yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) dengan kementerian dan lembaga lain dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan.
Menurutnya, berkat kolaborasi yang apik tersebut inflasi Indonesia tetap terjaga dan relatif terbaik di dunia.
BACA JUGA: Kementan Angkat Tema Digitalisasi Sektor Pertanian pada Sidang AFSIS Ke-20
"Kami harus berterima kasih kepada Kementan dan Kemendag. Keduanya luar biasa menjaga ketersediaan dan harga pangan," ujar Andi Widjajanto, Rabu (8/6).
Andi menilai posisi Indonesia sudah sangat luar biasa karena mampu menjaga inflasi terbaik di dunia.
BACA JUGA: Akademisi UI Apresiasi Kinerja Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pangan Nasional
Dibandingkan negara lain, Indonesia survive dan bisa menumbuhkan ekonominya secara baik.
"Inflasi kita terbaik di dunia, harga terkendali dan ketersediaan aman," ujarnya.
BACA JUGA: Kabar Baik dari Mentan Syahrul, Mak-Mak Jangan Khawatir
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut berkontribusi dalam memperbaiki ekonomi nasional sehingga tetap tumbuh dan tangguh.
"Penting sekali untuk kami mengatakan bahwa Indonesia itu hebat. Ini harus diceritakan kepada masyarakat, karena apa yang sudah dicapai pemerintah dan dilakukan DPR secara gotong royong telah mengubah keadaan kita hari ini, ini luar biasa," kata Arsjad Rasjid.
Terpisah, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kembali menegaskan pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam menopang berbagai aspek, termasuk aspek ekonomi maupun pembukaan lapangan kerja hingga berjuta-juta.
"Karena itu strategi pembangunan pertanian harus mendukung ketahanan pangan dan peningkatan daya saing berkelanjutan," kata Mentan SYL.
Kementan, kata Mentan SYL, sudah memiliki cara bertindak, di antaranya peningkatan kapasitas produksi, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, pengembangan pertanian modern dan gerakan tiga kali ekspor (gratieks).
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meyakini Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar nomor 5 di dunia.
Artinya, percepatan ekonomi nasional mencapai 5,7 persen.
Karena itu, menurut Mendag Lutfi, ada beberapa hal yang harus dipacu.
"Pertama, kita bikin iklim investasi selalu menjadi yang terbaik. Kedua industrilisasi harus mencapai 29 persen pada 2045, dan yang ketiga pertumbuhan ekspor harus tumbuh baik," sebut Mendag Lutfi. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi