Gubernur Minta Data Kemiskinan

Kamis, 26 Juni 2008 – 11:56 WIB
BANDUNG - Gubernur Jabar Ahmad Heryawan memilih bekerja di ruang kerjanya di Gedung SateOrang nomor satu di Jabar ini membatasi menghadiri kegiatan yang bersifat seremonial

BACA JUGA: Jembatan Mahakam Buka-Tutup Saat PON

Rencananya, Heryawan mau melakukan kunjungan ke setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD)
Namun, secara mendadak mengalami perubahan acara

BACA JUGA: Akomodasi-Konsumsi PON Belum Sinkron

Selama di ruang kerja, Heryawan sibuk menerima beberapa tamu penting, seperti dari Badan Pusat Statistik (BPS), PLN, Dinas KUKM, PGRI, maupun dari Direksi dan Manajemen Bank Jabar

Dipanggilnya BPS, tiada lain untuk mengetahui secara mendetail terhadap data kemiskinan dan pengangguran di Jabar

BACA JUGA: Mau Dieksekusi, Terpidana Ajukan Grasi


Sementara Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Jabar Mustopa Djamaludin mengatakan, terkait penciptaan satu juta lapangan kerja berdasarkan arahan yang dipaparkan gubernur adalah  kebijakan akan diprioritaskan pada pengembangan usaha kecil dan menengah
Selain itu, akan mencoba untuk menggandeng Bank Indonesia (BI) untuk membantu dalam akses permodalan melalui perbankan.
“Lembaga pemerintah maupun swasta pasti terbatas dalam penyerapan tenaga kerjaKarena itu kita akan dorong pada penciptaan lapangan kerja dengan mengembangkan sektor usaha kecil menengah yang produktifSehingga, ke depan masyarakat diharapkan bisa menciptkan lapangan kerja baru yang berimplikasi positif terhadap penyerapan tenaga kerja,” ucapnya.
Saat disinggung mengenai nasib KUKM saat ini ditengah kenaikan bahan bakar minyak (BBM), Mustopa menjelaskan, dirinya menjamin bahwa KUKM akan tetap bertahan (survive)Adapun yang menjadi alasan, karena para KUKM sudah memiliki bekal dan mental yang kuat dalam menghadapi kebijakan ekonomi makro yang tidak bisa dielakkan lagi.
Menurut Mustopa, dari 7,4 juta KUKM, yang mengalami dampak akibat kenaikan BBM, paling sekitar 15 sampai 20 persen
“Sebenarnya yang paling berat bagi KUKM yaitu kenaikan BBM pada 2005 laluKarena itu saya berpandangan, kenaikan BBM tahun ini nggak akan berpengaruh cukup signifikanSebab, para pelaku KUKM sudah melakukan preventif, di antaranya dengan penyediaan bahan baku sejak jauh-jauh hariSelain itu, mereka pun telah diberi pelatihan-pelatihan,” pungkas Mustopa. (dni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rekor MURI Sempurnakan Prestasi SFC


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler