Gubernur NTB Kaji Larangan Ahmadiyah

Rabu, 18 Maret 2009 – 17:56 WIB
JAKARTA - Gubernur NTB KH Muhammad Zainul Majdi saat ini sedang mengkaji pelarangan terhadap peredaran Ahmadiyah di Wilayah NTB

KH Muhammad Zainul Majdi mengatakan, pemerintah sudah membuka semua opsi untuk mengatasi masalah Ahmadiyah ini

BACA JUGA: SBY-Mega Bertemu, Tunggu Momentum

Dijelaskan, opsi yang akan dilakukan adalah melakukan pelarangan terhadap peredaran ajaran Ahmadiyah atau kelompok lainnya yang dinilai menyimpang dari aturan hukum yang berlaku.
Opsi pelarangan itu menurut dia, didasari atas amanat UU dan KUHP tentang penodaan agama dan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri
Dengan begitu, diharapkan masalah serupa seperti yang terjadi pada kelompok Ahmadiyah, tidak muncul kembali di NTB.
''Berbagai cara sudah kami tempuh, termasuk pendekatan secara kekeluargaan,'' kata KHM Zainul Majdi saat dihubungi JPNN, Rabu (18/3).

Diakui kalau pihaknya juga telahg menginstruksikan sejumlah tuan guru, sepuh agama, termasuk Kepala Kanwil Depag NTB untuk berdialog dengan warga Ahmadiyah, tapi hasilnya tetap mentok.

''Jadi, kami saat ini sedang mengkaji opsi pelarangan ajaran ini (Ahmadiyah, Red) di NTB dan dasarnya sangat kuat,'' ungkapnya.

Dikatakan, keberadaan Ahmadiyah yang saat ini sedang bermukim di kawasan Transito Majeluk, Mataram, tetap menjadi tanggungan pemerintah

BACA JUGA: KPK Geledah Dephub

Diakui memang secara aturan pengungsi, keberadaan warga Ahmadiyah itu sudah tidak layak menjadi pengungsi

Tapi, karena secara kemanusiaan, mereka tetap berhak memperoleh bantuan berupa sembako dan pemeriksaan kesehatan

BACA JUGA: Gub-Wagub Sumut Tak Kompak

Kendati begitu, gubernur yang akrab disapa tuan guru bajang ini menduga warga Ahmadiyah yang didominasi oleh masyarakat Lombok itu menjadi komoditas oleh struktural Ahmadiyah yang berpusat di LondonPasalnya, setiap kali dilakukan pertemuan kelompok tersebut, acap kali menggunakan juru bicara yang selalu berkiblat pada London

Karena itu, dia berharap agar warga Ahmadiyah ini dapat kembali berbaur dengan masyarakat dan meninggalkan kesan eksklusif dalam bermasyarakatKarena dinilai kalau warga Lombok itu umumnya akan menerima kembali warga Ahmadiyah jika mereka benar-benar merubah sikap eksklusifnya tersebut.(sid/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Siap Berantas Judi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler