Gubernur NTB Mengajak Pejabat Provinsi Melihat Kondisi Nyata Masyarakat

Rabu, 28 Oktober 2020 – 22:50 WIB
Gubernur NTB Zulkieflimansyah. Foto: Humas Setkab

jpnn.com, SUMBAWA - Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengajak belasan kepala dinas dan pejabat assisten di Pemprov NTB melakukan kunjungan kerja ke daerah terpencil di Sumbawa, Senin (26/10).

Selama ini Zulkieflimansyah sudah sering melakukan blusukan. Namun, kali ini para pejabat menyebut blusukan terbaru dengan ekspedisi gila.

BACA JUGA: Zulkieflimansyah: Presiden Sudah Kumpulkan Semua Gubernur

Mereka akhirnya mahfum karena yang dilakukan Zulkieflimansyah semata demi membuka mata.

Sebab, masih banyak masyarakat yang belum tersentuh kelengkapan infrastruktur dasar di pulau Sumbawa.

BACA JUGA: Reaksi Zulkieflimansyah Merespons Pergerakan Fahri Hamzah di Pilkada 2020

"Ini ekspedisi gila, tetapi sangat menantang. Gubernur mungkin tipe pemimpin yang tidak punya urat capek," kata Assiten II Setda Provinsi NTB Ridwan Syah, Selasa (28/10).

Awalnya Zulkieflimansyah dan rombongan tiba di Desa Rarak Ronges, Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat.

Seperti biasa, Bang Zul, sapaan akrab Zulkieflimansyah, berdialog untuk menyerap aspirasi masyarakat desa.

Rarak Ronges adalah sebuah desa di pegunungan bertinggian sekitar 600 Mdpl. Desa itu penghasil kopi varietas Robusta.

Bang Zul banyak berbicara soal kelestarian hutan dan bagaimana mendorong nilai tambah untuk produk kopi dan madu hutan.

"Info awalnya hanya dua jam jalan kaki. Namun, alhasil tujuh jam melewati perbukitan, kebun kopi, tiga sungai, lembah dan tanjakan terjal itu kami tempuh dari Rarak Ronges menuju Matemega, Desa Marente," ujar Ridwan Syah.

Selasa (27/10), Zulkieflimansyah memimpin rombongan. Malam sebelumnya, Bang Zul bersama para pejabat pemprov bermalam di Masjid Desa Rarak Ronges.

Menginap di Masjid Desa biasa dilakukan Bang Zul dalam kunjungan kerjanya ke desa terpencil di NTB.

Ekspedisi dari Rarak Ronges menuju Dusun Marente di Desa Marente ditempuh dalam jarak sekitar 27 km dengan berjalan kaki. Waktu dibutuhkan sekitar tujuh jam perjalanan.

Bang Zul mengaku terenyuh melihat kondisi masyarakat di Desa Rarak Ronges dan juga Desa Marente.

Rasa lelah sepanjang ekspedisi gila pun terobati setelah rombongan tiba di Matemega, sebuah dusun di ujung rimba, Desa Marente, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa.

Bang Zul juga mensyukuri, perjalanan itu bisa membuktikan bahwa kawasan hutan dan keindahan alamnya masih sangat terjaga.

"Berjalan kaki 7 jam dari Desa Ronges ke Matemega memberikan banyak pelajaran bahwa betapa indahnya alam kita kalau hutan kita terjaga,” kata Zulkieflimansyah.

Bang Zul mengatakan, yang menarik dari mengunjungi daerah-daerah terpencil adalah bahwa para kepala dinas  jadi langsung melihat dan merasakan permasalahan masyarakat di lapangan.

Dia mengatakan, dalam setiap kunjungan, jika di daerah tersebut tak ada hotel, semua menyatu tidur bersama di masjid

"Tidur bersama ini selalu penuh dengan cerita yang membuat kami tersipu bahkan tertawa terbahak-bahak," ujarnya.

Kepala Desa Marente Khairuddin menyambut baik kedatangan Gubernur bersama rombongan.

Dia pun menyampaikan seluruh aspirasi dari masyarakat setempat. Ada 18 permitaan dan aspirasi masyarakat di desa itu.

“Salah satunya masalah listrik yang sangat kami butuhkan,” katanya. (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler