jpnn.com, JAYAPURA - Gubernur Papua Lukas Enembe masuk ke Papua Nugini secara illegal yakni lewat jalan setapak menggunakan ojek ke Wutung, kampung yang berbatasan dengan Skouw, Kota Jayapura, Rabu (31/3).
Tindakan Lukas Enembe mendapat sorotan dari sejumlah pihak, termasuk dari Mendagri Tito Karnavian.
BACA JUGA: Tito Karnavian Menyebut Tindakan Gubernur Lukas Enembe Sangat Memalukan
Lukas Enembe mengharapkan masyarakat tidak terprovokasi atas berita-berita tidak benar kaitannya dengan kejadian lintas batas.
"Tidak usah dengar berita yang tidak benar," kata Lukas kepada Antara di Jayapura, Senin (5/4).
BACA JUGA: Guspardi Gaus Minta Mendagri Tito Menegur Lukas Enembe
Lukas berharap masyarakat tidak terpengaruh dengan informasi dan berita yang tidak jelas sumbernya.
"Saya sudah sampaikan kepada Mendagri secara virtual ketika di Vanimo," ujarnya.
BACA JUGA: PPPK Berkinerja Baik Diangkat jadi PNS? Ini Penjelasan Kepala BKN
Dia mengaku hanya menjalani pengobatan tradisional saja di Vanimo karena kondisi kesehatan yang tidak baik.
"Saya hanya berobat dan punya hak," katanya lagi.
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe pada Rabu (31/3) masuk ke Papua Nugini melalui jalan setapak dengan menggunakan ojek ke Wutung, kampung yang berbatasan dengan Skouw, Kota Jayapura.
Akhirnya Pemerintah PNG mendeportasi Gubernur Enembe dengan dua pengikutnya sehingga Konsulat RI di Vanimo mengeluarkan Surat Pengganti Laksana Pasport (SPLP) dan dipulangkan melalui PLBN Skouw pada Jumat ((3/4). (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo