jpnn.com, JAYAPURA - Tindakan Gubernur Papua Lukas Enembe masuk ke Papua Nugini secara illegal mendapat sorotan banyak kalangan.
Lukas mengaku masuk ke PNG melalui jalan tikus dan kembali lagi ke Jayapura pada Jumat (2/4) sekitar pukul 11.30 WIT melalui Pos Lintas Batas Nevada (PLBN) Skouw.
BACA JUGA: Simak Pengakuan Gubernur Lukas Enembe Usai Dideportasi dari PNG, Ya Ampun
Menanggapi hal itu, Mendagri Tito Karnavian menegaskan apa yang dilakukan Gubernur Papua Lukas Enembe bepergian ke PNG tanpa ijin tetap dinyatakan salah walaupun untuk keperluan berobat.
"Apa yang dilakukan Gubernur Papua adalah salah dan tidak benar walaupun alasannya berobat," tegas Tito Karnavian menjawab pertanyaan ANTARA di Jayapura, Senin (5/4).
Mendagri Tito Karnavian mengatakan, Gubernur Enembe sempat menelpon sekembalinya dari PNG dan memberitahukan alasannya untuk berobat.
“Namun saya menyatakan apa yang dilakukan salah, karena tidak sesuai prosedur. Kemendagri tidak pernah melarang kepala daerahnya untuk berobat termasuk bila tujuannya berobat ke luar negeri. Namun harus sesuai prosedur yakni meminta ijin ke Kemendagri," ucap Tito
Ditegaskan, seharusnya bila mendesak Gubernur Enembe seharusnya menelepon untuk memberitahukannya yang kemudian disusul dengan surat resmi.
"Nanti saya akan menanyakan penyebab Gubernur Enembe pergi secara ilegal dalam pertemuan nanti karena itu sangat memalukan," tegas Mendagri Tito Karnavian.
Gubernur Papua Lukas Enembe, Rabu (31/3) masuk ke PNG melalui jalan setapak dengan menggunakan ojek ke Wutung, kampung yang berbatasan dengan Skouw, Jayapura.
Pemerintah PNG mendeportasi Gubernur Enembe dengan dua pengikutnya sehingga Konsulat RI di Vanimo menggeluarkan surat pengganti laksana pasport (SPLP) dan dipulangkan melalui PLBN Skouw, Jumat (3/4). (antara/jpnn)
BACA JUGA: Guspardi Gaus Minta Mendagri Tito Menegur Lukas Enembe
BACA JUGA: Orang Sok Radikal Langsung Dikeluarkan dari FPI
Redaktur & Reporter : Soetomo