jpnn.com, MAKASSAR - Sebanyak 84 anak korban gempa Sulteng mengungsi di SD Akar Panrita Mamminasata, Jalan Raya Baruga, Antang, Makassar Sulawesi Selatan.
Tidak semua bersama orang tuanya. Ada yang sampai Kamis (4/10) ini belum mendapat kabar apa pun soal keberadaan ayah dan ibunya. Cuma ada 34 orang tua di lokasi pengungsian ini.
BACA JUGA: Bantuan Air Bersih dari Raisa untuk Korban Gempa Palu
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah (NA) menyempatkan diri bermain-main bersama mereka. Menghibur dan mengurangi trauma mereka usai peristiwa gempa yang terjadi.
"Assalamualaikum anak-anakku, perkenalkan saya Nurdin Abdullah, gubernur di sini, Gubernur Sulawesi Selatan," kata NA kepada mereka.
BACA JUGA: Pray For Sulteng, 1424 Korban Meninggal Dunia
Dia menyampaikan rasa dukanya. Nurdin kemudian menyerahkan bantuan tunai dalam sebuah koper berisi Rp1 miliar rupiah. Dia minta dibuatkan buku tabungan untuk mereka.
"Ini ada bantuan Rp 1 miliar, untuk anak dapat Rp 10 juta tabungan," sebutnya.
BACA JUGA: Mentan Serahkan Rp 25 Miliar untuk Korban Gempa Sulteng
Untuk anak-anak total Rp 840 juta, dan sisanya Rp 160 juta untuk dibagikan kepada orang tua yang turut mengungsi di tempat tersebut.
"Jangan bersedih, mudah-mudahan ada yang terbaik untuk kita. Yang belum ketemu, mari doakan orang tua kita masih ada dan hidup. Dan bapak-ibu semoga kita bisa bersabar dan hal ini akan kita lalui," sebutnya.
Sementara itu, koordiantor pengungsi, Yanti, menyampaikan, sebagian dari mereka belum bertemu orang tuanya.
"Belum bertemu orang tuanya, tetapi ternyata mereka punya tante dan keluarga di sini. Untuk membuat mereka bahagia kami terus ajak bermain," sebutnya.
Yanti juga turut mengungsi bersama mereka dari Palu.
Terlihat salah seorang anak, Fathir berusia tujuh tahun, luka di bagian wajah. Dia mengaku senang bisa berada di tempat tersebut, bermain, dan berkumpul bersama anak-anak seusianya. (ful/fajar)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasha Ungu dan Viral Lagu Baku Jaga
Redaktur & Reporter : Adek