Gubernur Sultra: Tembak Ditempat Pelaku Anarkis Kampus

Senin, 12 September 2011 – 04:47 WIB

KENDARI - Maraknya pertikaian berdarah diareal kampus Universitas Haluoleo (Unhalu) ternyata membuat gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) gerahNur Alam secara tegas menyatakan, siapapun yan melakukan tindakan anarkis atau kriminalitas yang bisa mengancam jiwa orang lain di areal kampus harus mendapatkan tindakan setegas-tegasnya

BACA JUGA: Ambon Membara, 1 Meninggal 68 Luka-Luka

Tidak tanggung-tanggung Gubernur menyatakan akan diadakan penembakan ditempat.

"Sesuai ketentuan perundang undangan maka pemerintah bersama jajaran aparat keamanan akan melakukan tembak ditempat siapapun pelaku yang bisa mengancam jiwa orang lain," tegasnya di rujab gubernur


Pernyataan yang dilontarkan gubernur itu, merupakan sikap kekesalan dalam melihat situasi lingkungan kampus Unhalu yang kerap menjadi ajang pertumpahan darah

BACA JUGA: Perahu Rombongan Rektor Unhas Terbalik

Apalagi, berdasarkan laporan pemantauan yang diterimah dari lapangan baik dari pihak aparat hukum maupun pemerintahan, kejadian dikampus merupakan resmi tindakan kriminal


Makanya, secara mendetail Nur Alam mengatakan, polemik diareal kampus adalah peristiwa dari waktu kewaktu yang hanya kebetulan terjadi diseputaran kampus

BACA JUGA: Batam Dikepung Asap

Sebab, kejadian tersebut murni terjadi diluar kampusTeranyar, dua mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) meninggal dunia akibat serangan dari kelompok pemuda.

"Saya minta masyarakat jangan terprovokasi dengan isu-isu yang berkembang apalagi yang berbentuk hasutanDikampus itu, bentuk tindakan kriminal murni kita serahkan kepada pihak kepolisian untuk melakukan pengkajian, juga penelusuran dan mudah-mudahan dengan operasi penyelidikan pihak keamanan bisa ditentukan siapa dalang dari kekacauaan dalam areal kampus,"ujarnya kemarin.

Maksud permasalahan selalu terjadi dari waktu kewaktu dan kebetulan terjadi diareal kampus kata mantan orang nomor dua di DPRD Sultra ini, dalam kasus pertikaian diareal kampus tidak berarti bahwa yang melakukan adalah mahasiswa atau masyarakat yang berdomisili diseputaran kampus tapi kata Nur Alam, bisa jadi persoalan ini silih berganti pelakukannya adalah oknum-oknum tertentu yang juga saling begantianTujuanya, ingin merusak tatananan keharmonisan yang sudah terjalin"Belum tentu masyarakat atau mahasiswa setempat yang melakukanya,"katanya.

Saat ini kata Gubernur, pemerintah bersama aparat keamanan kini terus mengupayakan operasi-operasi keamanan dan ketertiban terhadap masyarakat, disamping itu kita juga menghimbau masyarakat untuk meningkatkan pengamanan swakarsa atau membangunkan posko keamanan agar kemungkinan-kemungkinan pelaku yang bersarang disekitaran kampus atau mencari perlindngan kelembagaan bisa diantisipasi"Saya minta masyarakat tetrus menjaga keamanan bersama aparat berwenang,"harapnya(p2/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspadai Angin Puting Beliung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler