Gubernur Sutarmidji: Pegawai Perbankan  Sangat Rentan Tertulari Covid-19

Sabtu, 21 Agustus 2021 – 20:54 WIB
Gubernur Kalbar Sutarmidji menghadiri kegiatan Vaksinasi Massal Tahap 2 yang diselenggarakan oleh Himpunan Bank Negara (HIMBARA) Kalimantan Barat di Auditorium Universitas Tanjungpura Pontinak, Sabtu. (Antara/Istimewa)

jpnn.com, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan pegawai sektor perbankan rentan tertulari Covid-19 karena sering berinteraksi dengan publik. 

Oleh karena itu, Sutarmidji mengimbau setiap perbankan yang ada di Kalbar memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) serta pola hidup sehat. 

BACA JUGA: Sutarmidji: Vaksinasi untuk Ibu Hamil Mengurangi Risiko yang Tidak Diinginkan

Menurutnya, penerapan prokes bukan hanya menggunakan masker, namun harus dengan proteksi lain yang salah satunya dengan mengetahui komorbiditas dari setiap individu.

"Sektor perbankan sangat rentan tertular Covid-19 karena sering berinteraksi dengan publik. Selalu kampanyekan protokol kesehatan dan pola hidup sehat," kata Sutarmijdi saat membuka acara Vaksinasi Massal Tahap 2 yang diselenggarakan oleh Himpunan Bank Negara (HIMBARA) Kalbar di Auditorium Universitas Tanjungpura Pontinak, Sabtu (21/8).

BACA JUGA: Sutarmidji: Orang yang Sudah Divaksin akan Mudah Sembuh

Mantan wali kota Pontianak yang menjabat dua periode itu mengatakan berbagai usaha telah dilakukan Pemerintah Provinsi Kalbar dalam penanganan Covid-19.

Salah satunya, ujar dia, ialah dengan percepatan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat.

BACA JUGA: Wujudkan Kekebalan Komunal, Polda-LDII Kalbar Gelar Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua

“Tugas kita saat ini yaitu memastikan semua orang mendapatkan vaksin. Saya berharap vaksinasi dapat dilakukan door to door,” kata dia. 

Lebih lanjut Sutarmidji mengingatkan ibu hamil untuk berhati-hati.

Menurutnya, tingkat fatalitas Covid-19 bagi ibu hamil lebih berbahaya, karena berisiko tinggi pada kesehatan ibu dan bayi di dalam kandung.

Oleh karena itu, dia menyarankan setelah melewati masa kehamilan setelah tiga bulan dan sebelum delapan bulan, ibu hamil sudah harus divaksin.

“Jangan ragu, informasikan ke lingkungan sekitar, terutama kepada wanita yang sedang hamil. Edukasi tentang vaksinasi ini penting," katanya.

Dia menambahkan, tingkat fatalitas paling tinggi bukan lansia, tetapi pada ibu hamil. 

Pemprov Kalbar sudah menyiapkan ruangan khusus untuk ibu hamil yang terkonfirmasi Covid-19 di RSUD dr. Soedarso.

"Kami akan terus berusaha semaksimal mungkin dan berharap semua selamat sampai proses melahirkan. Jangan lupa, kalau sudah divaksin jangan abai, tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan," kata Sutarmidji.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Barat, Maulana Yasin, menyampaikan harapannya atas vaksinasi yang dilakukan. 

"Saya berharap pelaksanaan vaksinasi massal ini akan menghasilkan herd immunity  bagi masyarakat. Semoga Bangsa Indonesia lepas dan merdeka dari pandemi Covid-19, serta pemulihan ekonomi nasional berjalan dengan baik," kata Maulana.  (antara/jpnn) 

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler