Sutarmidji: Vaksinasi untuk Ibu Hamil Mengurangi Risiko yang Tidak Diinginkan

Kamis, 19 Agustus 2021 – 12:53 WIB
Gubernur Kalbar memantau pelaksanaan vaksinasi bagi ibu hamil yang di laksanakan oleh Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Kalbar di Pontianak, Kamis. (Antara/Rendra Oxtora)

jpnn.com, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan akan mempercepat vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil di Kalbar.

Sebab, kata dia, wanita hamil rentan terserang virus corona.

BACA JUGA: Berikut Hal yang Perlu Diperhatikan Ibu Hamil Sebelum Melakukan Vaksinasi Covid-19

Menurutnya, ibu hamil di Kalbar yang menjadi sasaran vaksinasi berjumlah 70.000 lebih.

"Kami akan mengutamakan vaksinasi Covid-19 bagi yang usia kehamilannya di atas tiga bulan dan sebelum delapan bulan," kata Sutarmidji saat menghadiri kegiatan pencanangan vaksinasi Covid-19 ibu hamil Indonesia yang dilaksanakan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Kalbar di Pontianak, Kamis (19

BACA JUGA: Sutarmidji: Orang yang Sudah Divaksin akan Mudah Sembuh

Dia mengatakan Covid-19 ini menyerang paru-paru.

Nah, paru-paru merupakan organ tubuh yang sangat penting dalam pernapasan.

BACA JUGA: Sutarmidji Berikan Bantuan Obat-obatan untuk Pasien Isolasi Mandiri

Sementara, wanita hamil memerlukan napas yang lancar dan kuat, baik pada saat akan maupun ketika proses persalinan.

"Jadi, vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil ini menjadi penting untuk mengurangi risiko yang tidak kita inginkan," tuturnya.

Dia menambahkan angka peningkatan kasus Covid-19 saat ini cukup mengkhawatirkan.

Berdasar data klaim biaya Covid-19 Kementerian Kesehatan, jumlah kasus ibu hamil terkonfirmasi Covid-19 mencapai 35.099, sedangkan bayi baru lahir usia 0-12 bulan yang terkena virus corona 24.591.

"Menyikapi fakta tersebut, pemerintah akan mempercepat program vaksinasi ibu hamil, balita, dan anak-anak sebagai upaya untuk mencegah penularan sekaligus menekan laju peningkatan kasus terkonfirmasi dan meninggal akibat Covid-19," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson mengatakan ibu hamil merupakan kelompok masyarakat yang berisiko tinggi terpapar Covid-19.

"Angka terpaparnya cukup tinggi untuk di Indonesia, sekitar 36 persen," katanya.

Oleh karena itu, kata Harisson, pemerintah mendorong agar ibu hamil secepat mungkin untuk divaksinasi.

"Termasuk untuk ibu nifas dan ibu menyusui," ujarnya.

Pihaknya juga mendorong Dinas Kesehatan dan Satgas Covid-19 di daerah bisa mempercepat vaksinasi untuk ibu hamil.

"Silakan gerakkan Puskesmas dan bekerja sama dengan pihak lainnya untuk mempercepat capaian vaksinasi ini," tuturnya. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler