"Ruas jalan trans Kalimantan banyak mengalami kerusakan, sementara itu adalah ruas jalan nasional, sehingga memerlukan dana APBN," sebut Faroek
BACA JUGA: Bentuk Pengadilan HAM di Aceh!
Ironisnya, pembangunan jalan trans Kalimantan di Kaltim hingga kini belum tuntas bahkan kondisi sebagian ruas jalan justru memprihatinkan.Menurut dia, pada usia ke-52 tahun, Kaltim belum bisa dikatakan merdeka, terutama terkait pembangunan jalan yang menghubungkan 14 kabupaten/kota hingga ke perbatasan
BACA JUGA: Kapal Tenggelam, 249 Hilang
"Karena itu kita akan mempertanyakan dan mendesak tindak lanjut nyata program tersebut,” kata Faroek.Seharusnya, kata Faroek, jalan trans Kalimantan di Kaltim adalah kelas satu tapi kenyataannya jalan yang ada hanya kelas 3A, sehingga sudah tidak memadai dengan lalu lintas jalan saat ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kimpraswil Kaltim Husinsyah juga mempertanyakan target Departemen Pekerjaan Umum untuk menyelesaikan program jalan trans Kalimantan, khususnya di Kaltim, karena hingga kini kondisinya sangat memprihatinkan.
Menurut dia, kalau target itu hanya untuk menghubungkan 14 kabupaten/kota hingga menembus ke kawasan perbatasan, saat ini sudah terlaksana, bahkan sudah sejak empat tahun lalu sudah tercapai.
Namun, sebagian ruas jalan berupa pengerasan, bahkan sebagian lagi tidak bisa dilewati, terutama pada saat musim hujan sehingga banyak titik jalan yang putus.
Ruas jalan trans Kalimantan di Kaltim mencapai 1.231 kilometer dan jika dibangun atau dituntaskan secara maksimal dengan konstruksi yang ada dan diaspal saja, paling tidak diperlukan Rp1,2 triliun
Dana untuk menyelesaikan pembangunan trans Kalimantan di Kaltim memang sangat besar, karena selain harus memperbaiki sejumlah titik longsor, juga harus melakukan pengerasan pondasi pada titik-titik kerusakan yang parah serta pelebaran jalan seiring dengan bertambahnya arus lalu lintas saat ini
BACA JUGA: Pemkab Pessel Jangan Hambat Pemekaran
(eff)BACA ARTIKEL LAINNYA... Depag Tak Tahu Gafar Mengundurkan Diri
Redaktur : Tim Redaksi