Gubernur Tolak Pemipaan Gas Bontang-Semarang

Sabtu, 17 Juli 2010 – 18:35 WIB

SAMARINDA - Proyek pemipaan gas Bontang (Kaltim)-Semarang (Jateng) yang sudah digagas sejak 2004, terus menuai penolakanSetelah sebelumnya Wakil Wali Kota Bontang Sjahid Daroini, kini giliran Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak yang menyampaikan sikap penolakannya

BACA JUGA: Pemerintah Kaji BUMN Garap Inalum

Menurutnya, yang harus dilakukan adalah memindah industri yang ada di Jawa ke Kaltim


"Bukan gasnya yang dibawa ke Jawa

BACA JUGA: Konsep Unbundling Muluskan Pihak Asing

Apalagi, saat ini, Kaltim sudah ditetapkan sebagai kawasan gas dan kondensat.  Jika  rencana itu tetap dilanjutkan, maka yang menderita adalah masyarakat Kaltim
Bisa menimbulkan pengangguran, dan dampak negatif lainnya

BACA JUGA: BEI Diminta Tegas Sikapi Dana Siluman BNBR

Dampaknya akan makin menyengsarakan rakyatKita aja cari gas untuk pupuk kesulitan," ujar Awang Faroek.  Dia mengatakan, sikap resmi Pemprov Kaltim baru akan disampaikan setelah melalui pembahasan dengan DPRD.

Sikap penolakannya sebelumnya sudah ditegaskan Wakil Wali Kota Bontang Sjahid DaroiniDia malah mengaku heran, karena era wapres Jusuf Kalla rencana ini sudah dibatalkan“Eh, nggak tahunya tahun ini muncul lagi,” kata dia.

Sebenarnya proyek ini direncanakan sejak tahun 2004, namun mendapat penolakan keras dari berbagai elemen masyarakat sehingga berhentiTapi pemerintah pusat tetap serius melanjutkan proyek tersebut dengan menggelar lelang yang dimenangkan Bakrie Group.

Sjahid menjelaskan, jika rencana proyek ini terus dilanjutkan, maka yang rugi adalah masyarakat Bontang“Sedikitpun tidak ada dampak positifnya ke masyarakatYang ada hanyalah kerugian yang besar,” tutur SjahidSama dengan sikap gubernur, Sjahid juga menuntut, pembangunan pabriknya harus di Bontang“Mau gas? Silakan bangun pabrik dan pembangkit listrik di sini (Bontang, red)Bukan gasnya yang dibawa keluar,” kata dia.

Jauh hari, empat anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Kaltim juga menolak proyek pemipaan gas ituHal itu disampaikan Ketua Komite II DPD RI Bambang Susilo yang juga anggota DPD RI asal KaltimDia katakan, dalam sidang paripurna DPD RI, empat anggota DPD RI asal Kaltim sangat tegas menolak proyek tersebut.

"Apalagi proyek itu hanya melibatkan Group Bakrie dan tidak menyertakan pengusaha daerahJadi kami meminta bantuan dan dukungan seluruh anggota DPD RI untuk menghentikan proyek tersebut," ungkap Bambang(far/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cabai Merah Langka, Riau Impor dari Thailand dan Filipina


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler