Gudang Garam dan Djarum Disarankan Tidak Layani Somasi

Senin, 12 Maret 2018 – 02:06 WIB
Ilustrasi rokok. Foto: Beky Subechi/Jawa Pos/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat sosial Suhardi menyarankan PT Gudang Garam Tbk dan PT Djarum tidak melayani somasi yang dilayangkan perokok bernama Rohayani.

“Somasi itu aneh. Sebab, hubungan dia dengan perusahaan rokok itu, kan, jual beli. Karena itu, sebaiknya tidak perlu dilayani,” ujar Suhardi, Minggu (11/3).

BACA JUGA: Cari Juara Masa Depan, PB Djarum Bidik 3 Kategori Usia

Menurut dia, melayani somasi akan menjadi preseden buruk bagi industri konsumer seperti rokok, makanan, dan minuman.

Bukan mustahil, sambung Suhardi, hal itu akan mendorong 90 juta perokok lain di Indonesia untuk melakukan hal yang sama.

BACA JUGA: Sudah ajak Wartawan dan Sampai Lokasi, eh Polisi Batal Gerebek Pabrik Garam, Loh kok?

”Dia (Rohayani) menuntut Rp 178 juta kepada Gudang Garam dan Rp 293 juta kepada Djarum ditambah santunan Rp 1 triliun. Kalau dikabulkan, perokok lain akan berbondong-bondong melakukan hal serupa,” jelas Suhardi.

Mantan direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) itu menambahkan, setiap perokok memiliki kemerdekaan untuk menghentikan kebiasaan merokok.

BACA JUGA: Rencana Bangun Bandara di Kediri Masih Dievaluasi

Selain itu, konsumen juga memiliki hak untuk mengganti jenis dan merek dagang rokok yang dikonsumsi.

Dengan demikian, kaitan antara perokok dan produsen hanyalah hubungan dagang biasa alias tidak ada unsur paksaan.

”Jadi, keputusan sepenuhnya ada di tangan konsumen sendiri. Faktanya, banyak juga perokok yang memutuskan untuk berhenti atau tidak merokok lagi,” tambah Suhardi.

Suhardi tak menepis fakta bahwa tembakau di dalam rokok menimbulkan efek ketagihan.

Namun, menurut dia, hal itu lumrah karena efek ketagihan juga terjadi pada produk konsumer lain seperti kopi, teh, dan gula.

”Kalau kemudian ada konsumen terkena diabetes, apakah wajar dia melayangkan somasi ke pabrik kopi atau pabrik gula?” kata Suhardi.

Karena itu, terkait penyakit yang diderita Rohayani, Suhardi menyarankan perlunya dilakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.

Hal itu penting untuk mengetahui penyebab Rohayani terpapar penyakit.

“Jangan hanya berbekal pandangan subjektif lalu menyimpulkan sendiri bahwa kebiasaan merokok yang mengakibatkan dirinya sakit,” tegas Suhardi. (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Gudang Garam   Djarum   somasi   Suhardi  

Terpopuler