jpnn.com - MAGELANG – Guguran tebing terjadi lagi di Gunung Merapi, Rabu pagi (1/10). Namun, guguran terjadi bukan karena dampak aktivitas di dalam tubuh Merapi, melainkan akibat guguran di tebing luar akibat cuaca.
“Guguran yang terjadi pukul 05.24, karena pengaruh eksternal. Yakni dampak cuaca kering dan tersapu angin,” ungkap petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan, Dukun, Muntilan, Heru Suparwoko seperti dikutip Radar Jogja.
BACA JUGA: Empat Guru Ditangkap Karena Bawa Kabur 20 Mobil Rental
Karena cuaca cerah, secara visual bisa teramati dengan jelas dari Pos Babadan yang berjarak sekitar 4,4 kilometer dari puncak Merapi. Menurut Heru, guguran itu mengarah ke arah Kali Lamat sekitar 1,5 kilometer.
Guguran itu menimbulkan suara keras karena disertai batuan. Hanya saja, kata Heru, volume guguran relatif kecil. “Aktivitas Gunung Merapi saat ini dalam status normal,” katanya.
BACA JUGA: Bentrok, Universitas Negeri Makassar Diliburkan 5 Hari
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Joko Sudibyo mengatakan guguran itu merupakan hal biasa. Namun demikian ia mengingatkan agar masyarakat tetap tenang dan waspada.
“Merapi aman, sesuai rekomendasi BPPTKG. Kalau ingin mendaki hanya sampai Pasar Bbubar,” katanya.(ady/hes)
BACA JUGA: Jelang Idul Adha, Warga Digegerkan Anak Sapi Berkepala Dua
BACA ARTIKEL LAINNYA... 50 Ribuan Sepeda Motor di Kepri Belum Berpelat Nomor Polisi
Redaktur : Tim Redaksi