jpnn.com, SERPONG - Akhir-akhir ini, dunia maya banyak bermunculan informasi dan berita palsu atau lebih dikenal dengan istilah “hoax” yang disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Menurut Head Corporate Communication FIF Group Arief Reza Fahlepi, hoax harus dilawan secara bersama oleh para pemuda dan mahasiswa.
BACA JUGA: Kapal Tanker Terbakar Karena Ceceran Minyak, Pertamina: Hoax
Karena pemuda dinilai bisa menjadi lokomotif dalam membentengi kampanye hitam media sosial yang berupa hoax.
"Pemuda harus menggunakan media sosial secara bijak dan untuk kepentingan positif. Karena kalau kita bisa melakukan personal branding, pasti bisa berdampak buat kebaikan," tutur Arief saat menjadi pembicara dalam seminar nasional medsos dan internet di Serpong, BSD, Selasa (8/5).
BACA JUGA: Warga Bekasi Kompak Deklarasikan Gerakan Anti Hoaks
"Bahkan bisa mendatangkan uang. Artinya bisa berdampak pada peningkatan ekonomi," lanjut Arief.
Anggota DPRD Banten, Ananta Wahana menambahkan, pemuda harus menjadi benteng atau pelopor dari penolakan terhadap hoax.
BACA JUGA: Pantun Melawan Hoax Rudiantara
Ananta mengatakan, kampanye hoax yang terus berulang ini jelas memiliki target politik tertentu.
"Bung Karno pernah mengatakan, Indonesia hanya butuh 10 pemuda untuk melakukan pembaruan. Apalagi yang hadir di sini 80 pemuda. Pastinya akan berdampak luar biasa," tukas Ananta.
Di tempat sama, Ketua Forum Jurnalis Jakarta, Ahmad Yuslizar mengungkapkan, pemuda memiliki sejarah yang luar biasa panjangnya dalam pergerakan kebangsaan.
"Pemuda seandainya mau bergerak akan mempunyai peran yang luar biasa. Jika pemuda dan mahasiswa bergerak, maka tidak ada yang bisa dikalahkan," tandasnya. (mg7/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Vidi Aldiano Sempat Stres Jadi Korban Hoax
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh