Gundala Awali Kebangkitan Superhero Indonesia

Senin, 14 Mei 2018 – 19:14 WIB
Unggahan Joko Anwar yang menegaskan tengah mengerjakan proyek film Gundala. (Instagram/jokoanwar)

jpnn.com - Indonesia punya banyak tokoh pendekar dan superhero. Gundala, Godam, Si Buta dari Gua Hantu, hingga Wiro Sableng adalah tokoh-tokoh menakjubkan karya maestro cergam Indonesia. Bumi Langit mencoba menghidupkan kembali para jagoan tersebut agar lebih dikenal generasi zaman now.

Didirikan pada 2003, Bumi Langit merupakan perusahaan intellectual property (IP) yang bergerak di bidang hiburan. Yakni, komik, film, serta animasi.

BACA JUGA: 6 Fakta Penting Gundala Putra Petir versi Joko Anwar

Mereka concern kepada tokoh-tokoh adisatria (superhero) dan pendekar yang beken lewat komik-komik lawas. Andy Wijaya, direktur Bumi Langit, menuturkan, jagoan dan pendekar itu adalah kekayaan budaya Indonesia.

Tokoh, jalan cerita, dan latar belakang kisah pun sangat dekat dengan Indonesia. ’’Sebagaimana budaya lokal, komik Indonesia juga harus dilestarikan,’’ ujar Andy saat ditemui di kantor Bumi Langit di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

BACA JUGA: Wow, Bos Marvel Pengin Ada Superhero dari Indonesia

Sejak bergabung pada 2004, pengagum komikus Indonesia tersebut ingin agar Bumi Langit bisa menjadi semacam DC Comics atau Marvel-nya Indonesia.

Sebagai langkah awal, Bumi Langit membeli hak cipta tokoh-tokoh dan komik Hasmi. Yang paling terkenal adalah Gundala. Komik-komik si Putra Petir dicetak ulang untuk memenuhi kerinduan para penggemar lama yang sulit mencari komik itu. Nah, untuk generasi baru, mereka menggeber proyek komik digital.

Proyek tersebut dijalankan pada 2012. Saat itu Bumi Langit sudah memperoleh hak cipta dari tujuh maestro komik lain. Tokoh dan ceritanya jadi beragam.

Mereka membaginya menjadi dua proyek besar. Yakni, Bumi Langit Pusaka dan Bumi Langit Revolusi. Untuk platform komik, tim Bumi Langit memilih media sosial seperti Facebook dan LINE Webtoon.

Bumi Langit Pusaka berfokus pada kelanjutan dari kisah lama para jagoan dan pendekar. Karakter dan identitasnya tetap dibuat klasik untuk memenuhi ekspektasi penggemar lama.

’’Pusaka ini tujuannya nostalgia untuk fans lama dan pengenalan kepada fans baru,’’ tutur Goklas Teguh Sujiwo alias Oyasujiwo/Oyas, senior editor & writer Bumi Langit.

Komik Bumi Langit Pusaka diluncurkan di Facebook sejak 2017. Salah satunya adalah serial Prahara: Bentrok Para Adisatria.

Dalam komik tersebut, para jagoan seperti Sri Asih, Gundala, Godam, Aquanus, Maza, Kapten Halilintar, dan sebagainya terpecah dalam dua kubu hingga bertarung satu sama lain. Desainnya tetap menggunakan gaya lama.

Setelah serial itu tamat, Pusaka berlanjut dengan serial Nusantara. Ia memuat kisah petualangan Nusantara, jagoan ciptaan mendiang Mater. Ada pula serial Batara ciptaan Mansyur Daman.

Jika Pusaka berfokus pada jagat jagoan lama, Revolusi terasa seperti reboot kisah-kisah jagoan di jagat Pusaka. Tokoh-tokohnya baru dan hidup di zaman sekarang.

Desainnya lebih beragam. Ada yang mirip manga Jepang, juga komik western seperti DC dan Marvel. ’’Comic artist-nya adalah seniman masa kini,’’ tambah Oyas.

Untuk proyek Revolusi, Bumi Langit memilih delapan adisatria. Yakni, Si Buta dari Gua Hantu, Mandala Siluman Sungai Ular, Sri Asih, Virgo, Aquanus, Maza, Gundala, dan Godam.

Sejauh ini yang sudah dibuat komik digitalnya adalah Si Buta, Sri Asih, Aquanus, Maza, dan Virgo. Meski digarap dengan gaya baru, sebisa-bisanya karakter dan ciri khas mereka tetap melekat. Mulai kostum, sifat karakter, juga kekuatan.

Tak berhenti di komik restorasi dan digital, Bumi Langit kini mulai membuat proyek film. Mereka punya Bumi Langit Studios yang bergerak di bidang produksi film tokoh-tokoh Bumi Langit.

’’Kami percaya bahwa film bisa menjangkau khalayak yang lebih luas dan punya efek lebih kuat,’’ ujar Imansyah Lubis, project manager Bumi Langit Studios.

Sebagaimana kita ketahui, proyek film perdana mereka adalah reboot film Gundala. Jagoan berkekuatan petir itu dinilai paling populer dan ikonik. Dia diharapkan menjadi lokomotif yang bisa menjadi awal bangkitnya genre film superhero Indonesia.

Karena itu, Bumi Langit Studios mempersiapkan film tersebut dengan detail dan matang. Mereka menunjuk orang yang tepat untuk menyutradarai dan menulis naskahnya: Joko Anwar.

’’Joko punya konsep yang bagus untuk karakter Gundala yang baru. Ditambah lagi, dia suka dengan Gundala,’’ ujar Iman.

Walaupun belum berpengalaman membuat film, Bumi Langit Studios yakin karakter Gundala yang sudah dikonsep Joko akan memberikan warna baru dan angin segar dalam dunia perfilman Indonesia.

’’Kalau nanti Gundala sukses besar, bisa jadi jagoan lain akan muncul karena Bumi Langit punya stok karakter hingga 500-an,’’ ujarnya. (len/c22/na)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler