Gunung Agung Erupsi, Bandara Ngurah Rai Aman

Senin, 15 Januari 2018 – 11:09 WIB
Erupsi Gunung Agung difoto dari Desa Kintamani, Bangli, Selasa (28/11). Foto: Agung Bayu/Bali Express

jpnn.com, BALI - Gunung Agung di Karangasem, Bali, kembali erupsi, Senin (15/1) pukul 7.23 WITA. Ketinggian kolom erupsi mencapai 2.000 hingga 2.500 meter di atas puncak kawah.

"Erupsi disertasi asap dan abu vulkanik berwarna kelabu dengan tekanan sedang, intensitas sedang dan condong ke arah timur laut," kata Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Senin (15/1).

BACA JUGA: Erupsi Gunung Agung Ilhami Indra Lesmana Besut Band Metal

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan erupsi cuma sesaat dan tidak menerus karena gempa letusannya hanya sesaat pada pukul 7.23 WITA.

Aktivitas vulkanik masih cukup tinggi yang ditandai dengan kegempaan dan tremor menerus.

BACA JUGA: Radius Aman Gunung Agung Diturunkan

Status Awas (level IV) dengan rekomendasi daerah berbahaya adalah di dalam radius 6 kilometer dari puncak kawah.

"Tidak boleh ada aktivitas masyarakat dalam bentuk apa pun di dalam radius enam kilometer. Di luar radius 6 kilometer, kondisinya aman," ungkapnya.

BACA JUGA: Letusan Gunung Agung Akibatkan Kerugian Rp 11 Triliun

Sesuai Standar Operasi Prosedur (SOP) dalam upaya peningkatan keselamatan perhubungan udara maka PVMBG telah mengeluarkan VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) dengan kode warna oranye pascaerupsi.

Sebaran abu vulkanik hanya terjadi di sekitar Gunung Agung. Abu vulkanik tidak ada yang mengarah ke bandara.

"Kondisi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan Bandara Internasional Lombok aman dan beroperasi normal," kata Sutopo memastikan.

Hujan abu vulkanik tipis dilaporkan jatuh di beberapa desa seperti di Desa Kesimpar, Desa Datah Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem. Aktivitas masyarakat tetap berjalan normal.

Masyarakat melihat erupsi Gunung Agung juga tidak panik. Sosialisasi yang terus diberikan kepada masyarakat mengenai potensi dan antisipasi erupsi Gunung Agung menyebabkan tingkat kesiapsiagaan masyarakat meningkat.

Pengalaman penanganan erupsi selama November 2017 lalu telah memberikan pemahaman yang lebih baik sehingga masyarakat lebih siap menghadapi erupsi.

Sementara itu, jumlah pengungsi saat ini 47.268 jiwa yang berada di 229 titik pengungsian. BNPB dan unsur terkait terus memberikan pendampingan dan bantuan kepada Pemda dan masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Agung.

Masih ada beberapa permasalahan dalam penanganan pengungsi seperti aktivasi posko belum berjalan normal, distribusi logistik ke pos pengungsian belum lancar dan lainnya. Koordinasi terus dilakukan dengan berbagai pihak.

"Masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan menghadapi erupsi susulan," katanya.

Pantauan PVMBG melaporkan aktivitas vulkanik Gunung Agung masih cukup tinggi. Rekaman seismograf pada Minggu (14/1) tercatat nihil Gempa Tektonik Lokal (TL), 7 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA), 6 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB), Nihil Gempa Low-Frekuensi (LF), 24 kali Gempa Hembusan, dan Tremor menerus dengan amplitudo 1-5 mm (dominan 1 mm). (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Turis Tiongkok Sudah Diperbolehkan ke Bali


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler