PROBOLINGGO - Persis 13 hari setelah turun status jadi siaga, Gunung Bromo kemarin (19/12) mengalami erupsi mayorGunung setinggi 2.329 meter dpl ini memuntahkan material berupa kerikil dan bahkan bebatuan dalam durasi 110 detik
BACA JUGA: Pemekaran Medan Mendesak
Kendati demikian, erupsi mayor ini tidak mengubah status Gunung BromoBACA JUGA: Waspadai Penipuan CPNS di Mataram!
Selama berstatus awas (level IV) sampai turun jadi siaga (level III) per 6 Desember lalu, Gunung Bromo terus mengalami erupsi minorBACA JUGA: Ratusan Anjing Divaksinasi
Sedangkan pada saat terjadi erupsi mayor kemarin, kawah Bromo memuntahkan material vulkanik lebih besarBerupa kerikil bahkan batu, dan pasirNamun, material tersebut walau tersembur sampai ketinggian 2.000 meter dari bibir kawah, tak sampai jatuh ke kawasan pemukiman warga
Dari informasi Pos Pengamatan Gunung Bromo, material yang keluar dalam erupsi mayor kemarin jatuh di sekitar kaldera laut pasir sajaSedangkan material abu dan pasir menyembur mengikuti arah angin"Cenderung mengarah ke timur," kata Vulkanolog Gunung Bromo Mulyono kepada Radar Bromo (grup JPNN) siang kemarin.
Selain mengeluarkan material, dalam erupsi mayor juga terdengar gemuruh dari dalam kawahSelama erupsi tersebut, seismograf mencatat gempa tremor menerus dengan aplitudo mencapai 40 mmSetelah erupsi mayor 110 detik berlalu, Gunung Bromo kembali pada aktifitas semula, yakni erupsi minor
Tentang besar material batu yang dikeluarkan, Mulyono mengatakan pihaknya belum sempat mengambil sampelnya di laut pasirNamun ia memperkiran batu yang keluar selama erupsi kemarin memiliki diameter setengah cm saja"Kami belum tahu pastinya karena tidak ada sampelnyaBerbahaya kalau diambil sekarang," terang Mulyono.
Ia menambahkan, erupsi kemarin tidak sampai menimbulkan korban jiwa"Hanya menimbulkan batu, kerikil dan pasir saja," tegas MulyonoDibanding dengan erupsi tahun 2004 yang memakan korban jiwa, menurut Mulyono, erupsi kemarin memiliki kekuatan yang hampir samaMengenai tanda-tanda sebelum terjadi letusan, pria asal Bandung itu menyatakan sekitar 15 menit sebelum erupsi mayor terjadi, aktifitas Gunung Bromo memang menunjukkan peningkatanAkan tetapi, letusan kemarin berada diluar dugaan.
Menurut Mulyono, dengan erupsi kemarin, pihaknya hanya bisa melaporkannya ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) BandungSebab, yang berwenang menaikkan atau menurunkan status sebuah gunung api hanya PVMBG"Kami hanya laporan, pusat yang menentukan," tutur Mulyono.
Sementara itu, warga suku tengger di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura tetap tenang meski terjadi letusan mayorSantoso, 41, warga Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari mengatakan, erupsi mayor yang terjadi kemarin menimbulkan bunyi letusan seperti merconTidak hanya sekali, suara letusan mirip mercon itu terjadi tiga kali.
"Tadi ada letusan seperti suara mercon sebanyak tiga kaliDari kawah terlihat batu berhamburan seperti kilatan petir, tetapi jatuh di laut pasir sajaWarga tetap tenang, sekarang mereka banyak yang melihatnya (kawah Bromo) dari cemara indahMereka ingin meihat batu yang berhamburan," terang Santoso siang kemarin.Akan tetapi tidak semua warga bisa melihat pemandangan langka tersebut, karena erupsi hanya terjadi selama 110 detik saja"Kalau malam, batu pijar yang keluar akan semakin kelihatanTetapi jika letusan masih terus berlangsung," pungkas Santoso.
Walau sempat terjadi erupsi mayor, Gunung Bromo masih dinyatakan amanPengunjung masih bisa menikmati panorama Gunung Bromo dalam batas radius yang ditentukan"Kalau tidak masuk dalam radius yang telah kami rekomendasikan, Gunung Bromo aman-aman sajaSilahkan para wisatawan kalau mau datang dan berkunjung," kata Kepala PVMBG Surono saat dihubungi Radar Bromo melalui telepon kemarin (19/12) siang.
Ia menyatakan, pihaknya tidak perlu menaikkan kembali status Gunung tersebut menjadi awasDengan letusan mayor kamarin, Surono juga mengatakan pihaknya tidak perlu menambah item rekomendasi untuk keamanan warga dan para pengunjung Gunung Bromo"Rekomendasi kemarin sudah cukupJangan masuk dalam kaldera laut pasir sajaSelain itu tidak ada masalah," tegasnya singkat
Menurut Surono, pihaknya telah mendapatkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Bromo sesaat setelah terjadi erupsi mayor kemarinIa telah mengetahui material vulkanik yang dimuntahkan dari kawah, berikut ketinggiannya yang mencapai 2.000 meter dari bibir kawah.
Terhitung sejak pukul 10.17 WIB, kepulan asap berisi material vulkanik dengan ketinggian setara 2 km itu, menurut Surono, berlangsung selama 7 menitDari pukul 10.17 sampai 10.24 WIB"Asap dengan tinggi segitu berlangsung selama 7 menit sajaSetelah itu kembali seperti semula," tuturnya.
Mengapa aktivitas Gunung Bromo semakin meningkat justru setelah statusnya diturunkan jadi siaga? Surono menjawab, setiap gunung api memang memiliki kelainan masing-masing"Memang itulah gunung api," ujarnyaIa mengatakan, aktifitas Gunung Bromo kali ini memang berlangsung sangat lamaAktifitas tersebut, terangnya, seimbang dengan masa istirahat gunung tersebut yang juga berlangsung lama"Masa istirahatnya kemarin kan juga cukup lama gunung itu (Bromo, Red)," kata Surono.
Apakah akan ada penaikan status lagi dengan adanya erupsi mayor ini" Surono menyatakan tidak perluApalagi letusan gunung tersebut selama ini hanya mengenai kaldera laut pasir saja(qb/yud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Tahun Petani Kakao Gagal Panen
Redaktur : Tim Redaksi