jpnn.com, MAJALENGKA - Jalur pendakian di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Bantaragung, Majalengka, Jawa Barat, saat ini ditutup sementara selama bulan Ramadan.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Gunung Ciremai Wilayah II Majalengka Jaja Suharja.
BACA JUGA: Sekat Bakar, Upaya MPA Paralegal Majalengka Cegah Kebakaran Hutan di Gunung Ciremai
Jaja mengatakan jalur pendakian akan dibuka kembali pada tanggal 13 Mei 2021.
Adapun penutupan jalur pendakian sejak tanggal 13 April sampai 12 Mei 2021.
BACA JUGA: Cegah Karhutla, KLHK - MPA Paralegal Gelar Patroli di Gunung Ciremai Majalengka
"Jalur pendakian kalau sekarang ini posisinya sedang ditutup sampai tanggal 13 Mei," kata Jaja di Bantaragung, Majalengka, Kamis (22/4).
Jaja membeberkan alasan penutupan sementara TNGC.
BACA JUGA: KLHK: Sumber Api Manusia Itu Sendiri
Dia menyebut, penutupan itu dalam rangka pemulihan ekosistem dan peningkatan sarana jalur pendakian.
"Jadi ini untuk memberikan kesempatan kepada ekosistem di puncak gunung melakukan regenerasi dan menjadi momentum untuk memelihara sarana-sarana yang sudah ada atau meningkatkan sarana di jalur pendakian," ujar Jaja.
Namun demikian, pihaknya telah memberikan kesempatan untuk pendaki mendaftar secara online.
"Walaupun jalur pendakian ditutup, tetapi booking online masih dibuka untuk nanti setelah Lebaran mereka melakukan pendakian," kata Jaja.
Tak hanya itu, Jaja menyebut untuk jalur pendakian Apuy, Majalengka, kuota dibatasi. Hanya memperbolehkan sebanyak 420 orang per hari.
Jika pendaftaran per hari sudah melebihi 420 orang, sistem online di TNGC langsung otomatis di alihkan ke tanggal berikutnya.
"Kalau sudah melebihi 420, akan dialihkan ke hari berikutnya," tuturnya.
Adapun syarat yang harus dilalui pendaki yakni membawa surat keterangan bebas Covid-19 untuk di luar kabupaten.
Selain itu, para pendaki juga harus melalui pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan barang-barang di base camp.
"Kalau persyaratan untuk yang dari luar kabupaten itu harus membawa surat rapid test. Di Taman Nasional ada protokol baru, harus lolos pemeriksaan kesehatan di pintu masuk," kata Jaja. (cr3/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama