jpnn.com, JOGJA - Kepala Dinas Pariwisata DI Yoyakarta Aris Riyanta mengatakan, erupsi freatik Gunung Merapi pada Jumat (11/5) pagi tidak berpengaruh pada pariwisata di Kota Gudeg tersebut. Kejadian itu justru membuat wisatawan penasaran dengan kondisi Gunung Merapi saat ini.
“Masyarakat juga sudah gotong royong membersihkan abu. Saya yakin hari ini kawasan wisata di sekitar lereng Merapi akan dipadati lagi,” kata Aris kepada Radar Jogja (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: Kaliurang dan Kaliadem, Wisata di Lereng Merapi Tetap Ramai
Dari pengatamannya, libur akhir pekan setelah kejadian erupsi tidak ada perubahan. Jalanan di DIJ masih terus dipadati pengendara. Letusan itu, menurut Aris, tidak akan menurunkan tingkat kunjungan wisata, di mana perbulannya mencapai 2 juta pengunjung, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Jalan-jalan juga kan masih padat, toh di long weekend ini,” kata Aris. Seperti diketahui, setelah erupsi freatik, objek wisata yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) sempat ditutup.
BACA JUGA: Sudah Jelas Dilarang, Banyak Pendaki sampai Puncak Merapi
Dua kawasan wisata itu adalah Tlogo Muncar dan Tlogi Nirmolo di Kaliurang, Pakem serta Panguk dan Plunyon yang ada di Kalikuning, Cangkringan.
Justru, kata Aris, erupsi tersebut bisa membuat wisatawan maupun masyarakat DIJ penasaran ingin melihat kondisi puncak Merapi. Dia yakin, salah satu kawasan wisata unggulan tersebut akan kembali dipadati oleh pengunjung.
BACA JUGA: Kisah Para Pendaki saat Merapi Bergetar dan Menggelegar
Untuk di kawasan Malioboro, yang sempat diguyur hujan abu, saat ini kondisinya kembali normal. Aktivitas bersih-bersih kawasan Malioboro terus digiatkan pasca erupsi terjadi sampai dengan kemarin. “Kendala kan hanya di sisa abu vulkanik, setelah dibersihkan, pariwisata kembali normal,” jelasnya.
Sekretaris Provinsi DIJ Gatot Saptadi mengatakan, Pemprov DIJ telah mengambil langkah-langkah penanganan pasca erupsi Merapi. Sejumlah posko penanganan cepat erupsi telah disiapkan seperti Puskesmas Pakem yang saat kejadian dijadikan posko utama.
Bersama BPBD DIJ dan sejumlah komunitas yang ada, fokusnya membersihkan abu vulkanik yang ada di ruang publik. ”Untuk abu kan memang harus ada penanganan khusus, agar bisa langsung terbuang ke saluran dan tidak membahayakan bagi pernapasan,” katanya. (dwi/bhn/laz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puan Pastikan Bantuan Pengungsi Gunung Merapi Tersalurkan
Redaktur & Reporter : Soetomo