Sudah Jelas Dilarang, Banyak Pendaki sampai Puncak Merapi

Minggu, 13 Mei 2018 – 08:18 WIB
Gunung Merapi. Foto: Dwi Agus/Radar Jogja

jpnn.com, JOGJA - Saat Gunung Merapi erupsi freatik, Jumat (11/5), tidak sedikit pendaki yang berada di puncak. Padahal, TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) hanya mengizinkan pendakian hingga Pasar Bubrah.

Kepala Seksi Wilayah II TNGM Singgih Rudi menegaskan bahayanya puncak Merapi. Kawasan puncak didominasi bebatuan dan medan terjal. Tentu ini menyulitkan pendaki jika sewaktu-waktu harus mengevakuasi diri.

BACA JUGA: Kisah Para Pendaki saat Merapi Bergetar dan Menggelegar

“Terbukti kemarin ada yang naik sampai puncak. Padahal sudah jelas dilarang, tapi masih kerap dilanggar. Larangan itu antisipasi jatuhnya korban jika terjadi erupsi freatik tidak terduga,” tegasnya, Minggu (12/5).

Pertimbangan selanjutnya tentu adalah kondisi kawah Merapi. Potensi keracunan gas bisa saja terjadi jika pendaki tidak waspada. Itulah mengapa dalam setiap pendakian harus mengikuti anjuran dan peringatan dari TNGM.

BACA JUGA: Puan Pastikan Bantuan Pengungsi Gunung Merapi Tersalurkan

Puncak Merapi adalah zona inti taman nasional. Tentu kondisi ini melarang adanya aktivitas di lokasi tersebut. Upaya pelarangan telah dilakukan, mulai dari pos pertama. TNGM juga telah memasang papan larangan di sejumlah titik.

“Papan larangan telah dipasang tapi pendaki tetap melanggar. Sosialisasi telah kami lakukan baik lewat media sosial ataupun forum. Pendakian itu hanya diperbolehkan sampai Pasar Bubrah,” jelasnya.

BACA JUGA: 166 Pendaki Gunung Merapi Berhasil Dievakuasi

Berdasarkan instruksi Kepala Balai TNGM Ammy Nurwati, puncak Merapi disterilkan. Wilayah barat daya disterilkan radius tiga kilometer dari puncak. Begitu pula sisi selatan puncak Merapi, disterilkan radius lima kilometer.

TNGM juga mengambil langkap penutupan jalur pendakian sementara waktu. Terutama dari kawasan TNGM wilayah II Boyolali dan Klaten, Jawa Tengah. Penutupan ini guna memastikan keamanan pendaki pasca erupsi freatik.

Terkait evakuasi 160 pendaki, berjalan aman dan kondusif. Meski begitu diakui beberapa pendaki mengalami luka ringan. Rata-rata terluka karena panik saat terjadi erupsi freatik. Maklum saja, jarak pendaki dari puncak Gunung Merapi kurang lebih satu kilometer.

“Sudah dievakuasi hingga Jumat sore (11/5), semuanya selamat dan hanya mengalami cedera ringan. Sempat beredar kabar keracunan gas, itu tidak benar. Para pendaki ini panic, sehingga memberikan laporan yang simpang siur,” ujar Ammy. (dwi/laz)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gunung Merapi Meletus, Masyarakat Diminta Tenang


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler