jpnn.com, MEDAN - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali bererupsi dan meluncurkan awan panas.
Kali ini mengeluarkan material erupsi sebanyak 1,7 juta kubik.
BACA JUGA: Ya Ampun! Suami Tega Habisi Nyawa Istri karena Tolak Berhubungan Badan
Untuk itu, Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD) Karo mengimbau masyarakat untuk menjauhi zona merah dan selalu waspada.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Karo, Natanael Perangin-angin mengatakan material erupsi tersebut, sangat membahayakan dan bila turun hujan bisa menjadi lahar dingin.
BACA JUGA: Astaga, Sinta Bersimbah Darah Dalam Gulungan Selimut
Hal itu, menjadi perhatian khusus pihak BPBD Karo dan pihak terkait lainnya. Agar aktivitas Gunung Sinabung tidak menimbulkan korban jiwa dengan melakukan antisipasi secara dini terhadap masyarakat.
“Kita tetap mengimbau agar warga tidak masuk zona merah karena diatas puncak Gunung Sinabung telah terbentuk material sisa-sisa erupsi sebanyak 1,7 juta kubik,” ucap Natanael Perangin-angin kepada wartawan, Rabu (19/7).
BACA JUGA: Tega, Ibu Tinggalkan Bayinya di Warkop Hingga Meninggal Dunia
Dalam rekomendasi BPBD Karo pada zona merah, Natanael menjelaskan masyarakat dan pengunjung dan wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 7 kilometer dari kaki Gunung Sinabung itu.
“Penjagaan zona merah selalu dijaga ketat oleh TNI dan relawan tetap kita aktifkan. Kemudian, masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar,” jelasnya.
Selanjutnya, BPBD Kabupaten Karo segera melakukan sosialisasi ancaman bencana lahar dingin kepada masyarakat, yang bermukim dan beraktivitas di sepanjang hilir dan sekitar Sungai Laborus Kabupaten Karo.
“Mengingat telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Laborus maka penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai Laborus agar tetap menjaga kewaspadaan. Karena bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol karena tidak kuat menahan volume air sehingga mengakibatkan lahar atau banjir ke hilir,” tukasnya. (fir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Turis Asal Jerman yang Hilang di Gunung Sibayak Ditemukan
Redaktur & Reporter : Budi