'Gurita Cikeas' Dikaitkan Pemilu 2009

Senin, 28 Desember 2009 – 20:44 WIB

JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat, Anas Urbaningrum mengatakan pihaknya mencium 'aroma tak sedap' di balik penerbitan buku karangan George Junus Aditjondro ituDemokrat menilai, ada pihak yang masih tidak puas dalam hasil Pemilu 2009.

"Kami mencium aroma politik di balik terbitnya buku sensasi ini," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Demokrat, Anas Urbaningrum, dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan di gedung DPR, Senayan, Senin (28/12).

Anas pun berharap buku ini bukan dimaksudkan sebagai bagian dari skenario politik untuk membusukkan citra Susilo Bambang Yudhyono (SBY) dan pemerintah

BACA JUGA: Pemda Jangan Sembarangan Bentuk Dinas

"Karena merasa pemilu belum selesai atau karena ada yang tidak legowo dengan hasil pemilu 2009," ujar Anas.

Seperti diketahui, buku kontroversial itu berisi dugaan keterlibatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarganya dalam kasus Century
Yayasan-yayasan yang dikelola keluarga Cikeas juga disebut sebagai motor dalam mencari dukungan politik dan mencari dana.

"Membongkar Gurita Cikeas" sudah menarik perhatian publik meski baru akan diluncurkan pada Rabu 30 Desember 2009 pukul 12.00 WIB di Doekoen Cafe, Graha Permata Pancoran, Blok A, Pancoran, Jakarta Selatan

BACA JUGA: Diakui, SBY Repot Diserang Isu



Menanggapi pernyataan Anas, mantan Anggota Tim Sukses Jusuf Kalla (JK) saat pilpres 2009, Poempida Hidayatullah, menilai pernyataan Anas itu sebagai bukti mantan Ketum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu gagal membangun kekuatan di parlemen


"Golkar telah menerima hasil pemilu itu dan sama sekali tidak melakukan upaya-upaya untuk menggagalkan hasil pemilu itu," kata Poempida, di Jakarta, Senin (28/12).

Dia mengaku heran dengan sikap Anas sebagai Ketua Fraksi Demokrat yang tiba-tiba menuding ada pihak lain tengah melakukan upaya mendeligitimasi hasil pemilu

BACA JUGA: Ketua DPR Minta Gurita Cikeas Ditarik

"Saya pikir itu untuk menutupi ketidakbecusannya memimpin fraksi dan anggota koalisiItu melempar tanggungjawabnya kepada orang lain," ujar Poempida.

Dia memberi contoh kegagalan Anas, yakni terbukti Fraksi Demokrat ikut menyetujui rekomendasi Pansus yang mengimbau penonanktifan Wapres Boediono dan Menkeu Sri Mulyani"Kalau di Golkar hal itu tidak akan terjadi, kita kompak dan kuat serta mampu memobilisasi dan tidak akan pernah menyalahkan pihak lain karena ketidakbecusan diri-sendiri,” tegasnya.

Poempida juga melihat Anas sebagai sosok yang juga ikut merendahkan martabat penulis buku, yang menjadikan buku sebagai sarana untuk mengkritik”Memangnya George bisa disuruh-suruh menulis oleh JK, oleh SBY atau oleh siapa pun? Jadi jangan merendahkan begitulah,” cetusnya.

Buku "Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century" itu, lanjutnya, harus dinilai sebagai bagian dari demokrasi yang kita terapkan saat ini"George kan juga mempertarukan kredibilitasnya untuk menulis buku itu, dia tidak akan mungkin mau menulis sembarang menulisJika memang pihak yang merasa dituduh mempunyai bukti lain silahkan dijabarkan." (fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisruh DPT Tak Terulang di Pemilu 2014


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler