Diakui, SBY Repot Diserang Isu

Senin, 28 Desember 2009 – 19:47 WIB

JAKARTA – Ketua DPR, Marzuki Ali meminta kepada semua pihak agar menghentikan fitnah yang diarahkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)Menurutnya, fitnah itu akan menggangu konsentrasi pemerintah dalam menjalankan program 100 harinya.

“Jadi program pemerintah tidak jalan karena hanya sibuk meng-counter fitnah,” kata Marzuki Ali saat berbicara pada acara refleksi akhir tahun yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (28/12).

Dalam hukum Islam, menurut Marzuki, fitnah itu lebih kejam daripada membunuh dan hukumannya adalah rajam

BACA JUGA: Ketua DPR Minta Gurita Cikeas Ditarik

“Ini curahan hati ya sesama keluarga besar HMI,” katanya.

Marzuki  mengaku prihatin dengan dikait-kaitnya SBY dalam banyak hal, termasuk dengan pencatutan nama pendiri Partai Demokrat itu dalam skandal Bank Century senilai Rp 6,7 triliun
“Kasihan beliau (SBY, red.)

BACA JUGA: Kisruh DPT Tak Terulang di Pemilu 2014

Beliau kan fokus dengan program lima tahun dengan gerakan 100 harinya
Ini kan menggangu jadinya,” katanya.

Salah satu kasus yang dicontohkan Marzuki adalah SBY difitnah menerima aliran dana Bank Century dan pernyataan salah seorang anggota Pansus Century  soal adanya perbincangan dengan Sri Mulyani dan Robert Tantular, pemilik Bank Century.

“Semua kan hilang, orang hanya melempar isu dan mengcounter isu akhirnya urusan penting terabaikan

BACA JUGA: KTP NIK Tunggal Dicoba di 6 Daerah

Kan kasihan masyarakat kitaJanganlah kepentingan politik kita mengorbankan masyarakat,” tambahnya.

Marzuki mengatakan dengan adanya fitnah itu, merepotkan kerja SBY serta menggangu konsentrasi pikiran presidenKata dia, harusnya presiden menjelaskan program program kerjanya tapi karena adanya fitnah, terpaksa menjelaskan duduk permasalahan yang diarahkan kepadanya(awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Awasi Proyek KTP Rp6,7 T


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler