Guru Aktif, Siswa Pasif

Jumat, 23 September 2011 – 09:02 WIB

RAJAWALI  - Sebanyak 45 guru bahasa Inggris tingkat SMA di Palembang, Banyuasin, Muba serta OKI, mengikuti metode mengajar bahasa Inggris secara kreatif, di Hotel Classie, kemarin (22/9)Pelatihan ini, diselenggarakan oleh Diknas Provinsi Sumsel yang bekerjasama dengan Mercy Relief Singapore.

Training Consultant Thames, Juanito A Tinsay Jr MBA mengaku, selama ini sistem pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia atau di Provinsi Sumsel belum baik

BACA JUGA: Kemdiknas Canangkan Program Sekolah Sehat

Pasalnya, guru terlalu aktif sedangkan siswa pasif
Padahal, untuk mampu berbahasa Inggris, anak didik harus aktif  berbicara

BACA JUGA: Pendidikan Belum Ciptakan Lulusan Siap Kerja

“Akibatnya, bahasa Inggris yang diajarkan mulai tingkat SD, SMP hingga SMA selama 12 tahun masih tak efektif,” katanya.

Maka itu, pihaknya memberikan pelatihan kepada para guru tingkat SMA, mengenai cara metode belajar bahasa Inggris yang lebih menyenangkan
Menurut dia, kemampuan berbicara bahasa Inggris di era globalisasi ini menjadi kebutuhan baru yang memiliki nilai tambah bagi para guru

BACA JUGA: 5,1 Juta Siswa SMA Terima Dana Bantuan

"Kami sangat menganjurkan mereka yang belum mahir berbahasa Inggris untuk mengikuti pelatihan ini," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, seorang guru mempunyai andil besar dalam membantu satu atau banyak orang mulai dari tidak mampu menjadi mahir dalam berbahasa Inggris"Kami berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas mereka sehingga dapat mencetak para ahli bahasa, khususnya bahasa Inggris pada persaingan era globalisasi ini,” tegasnya.

Program Manager Indonesia, Mercy Relief Singapore  Abdul Wahab, mengatakan, kemampuan berbahasa Inggris di Provinsi Sumsel dan Kota Palembang masih sangat minimHal ini dilatarbelakangi, oleh sistem pembelajaran bahasa Inggris yang cenderung membosankan dan tak menyenangkan“ Padahal, mereka itu telah mengetahui kata-kata bahasa inggrisNamun, karena malu, mereka tak berani untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris,” ungkapnya.

Pelatihan ini adalah gelombang III dan IV yang dikuti oleh 45 guru, yang berlangsung 19-30 September mendatangSebelumnya, juga telah dilakukan pelatihan bagi 45 guru pada pada Mei-Juni.  “ Sumsel merupakan pilot project kita, untuk mengembangkan potensi SDM yang andal berbahasa Inggris sebagai kota mulai maju dan akan diserbu oleh para investor asingMaka, kemampuan berbahasa inggris harus dimiliki oleh masyarakatnya pada era globalisasi ini,” pungkasnya.(mg 26)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepsek SMAN 6 Dinilai Lalai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler