Guru Akui Kesulitan Terapkan Kurikulum 2013

Selasa, 10 Juni 2014 – 08:22 WIB

jpnn.com - CIKARANG PUSAT - Sejumlah guru Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bekasi mengaku bakal mengalami kesulitan dengan kurikulum 2013 yang bakal diterapkan pada tahun ajaran baru 2014/2015 Juli mendatang. Pasalnya, sistem dalam kurikulum 2013 tersebut guru harus memberikan penilaian secara kualitatif atau deskriptif.

Adam, guru kelas satu SDN Sindangsari Cabangbungin mengungkapkan, sistem mengajar pada Kurikulum 2013 sangat berbeda sekali dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

BACA JUGA: Ketidaklulusan Unas SMP Diprediksi Naik

Sebab sistem dalam kurikulum 2013 seorang guru harus memberikan penilaian secara kualitatif. “Sistem ini bakal sulit karena penilaian siswa secara kualitatif. Sebelumnya penilaian secara numerik yang berpatokan pada hasil-hasil ujian siswa,” ungkapnya.

Dijelaskannya, penilaian kualitatif merupakan penilaian berdasarkan sikap dalam belajar dan keaktifan siswa. Dia mencontohkan, penilaian tersebut diambil dari perilaku dan keaktifan siswa, seperti aktif bertanya dalam suatu mata pelajaran saat di dalam kelas.

BACA JUGA: Pendaftaran Online Siswa Baru Mulai 30 Juni

“Ini malah membebani siswa. Apalagi saya yang mengajar dikelas satu SD. Padahal para siswa kelas satu SD itu masih banyak yang bercanda dan tidak serius di dalam kelas apalagi harus aktif saat pelajaran,” jelasnya.

Meski mengaku bakal menyulitkan, namun dirinya tetap optimis kedepan bisa menjalankan kurikulum 2013 tersebut dengan baik.

BACA JUGA: SBM PTN Ditutup, Unpad Bandung Paling Banyak Diminati

“Program ini sudah menjadi kebijakan pemerintah pusat untuk diterapkan pada tahun ini. Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menerapkannya,” tutupnya.

Sementara itu, Rohyadi guru SMPN II Muaragembong mengungkapkan, dengan kurikulum 2013 ini dirinya merasa terbebani karena disekolahnya tersebut belum memiliki media penunjang pembelajaran dengan maksimal. Pasalnya, informasi yang didapatnya salah satu mata pelajaran seperti Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) rencananya akan dihapuskan.

“Jadi sebagai gantinya guru harus mampu mendesain pembelajaran berbasis multimedia. Sementara alat pembelajaran yang digunakan sampai saat ini masih sangat terbatas,” singkatnya. (oke)

BACA ARTIKEL LAINNYA... LIPI Bakal Terapkan Sistem Penilaian Online


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler