Guru Besar Unhas: Surplus Beras Bukti Nyata Kinerja Mentan

Selasa, 06 November 2018 – 09:26 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi pertanian dan nilai tambah untuk kesejahteraan petani dengan mengembangkan berbagai inovasi teknologi.

Semua itu dilakukan dengan menitikberatkan pada peningkatan produktivitas dan pertanian berkelanjutan.

BACA JUGA: Kementan Raih Penghargan Pengelola Informasi Publik

Kinerja Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pun sudah terlihat dari surplusnya beberapa komoditas, termasuk beras.

"Hasil perhitungan BPS (Badan Pusat Statistik) terakhir sudah terjadi swasembada pangan (beras). Pak Menteri tak perlu koar-koar (swasembada). Masyarakat dan data telah buktikan,” ujar Guru Besar Universitas Hasanuddin (Unhas) Saleh Pallu saat berkunjung ke kantor Kementan, Jakarta, Senin (5/11).

BACA JUGA: Kementan Target Distribusi Sapi Belgian Blue pada 2020

Menurut dia, data tersebut sudah menunjukkan secara objektif bahwa Kementan secara komprehensif telah menjalankan kebijakan yang tepat dengan peningkatan kualitas kelembagaan, meningkatkan kualitas benih atau bibit, peningkatan pengadaan sarana dan prasarana pendukung pertanian, hingga penguatan kelembagaan petani.

“Jika bisa memanfaatkan bibit (berkualitas), pengairan yang tepat, tambah lagi alsintan (alat mesin pertanian) yang sudah modern ini, saya kira swasembada akan tercapai. Menurut saya ini telah dia (Amran) buktikan,” ujar Saleh.

BACA JUGA: Kedubes Belgia Berkunjung ke Balai Embrio Ternak

Secara personal, Saleh mengenal Amran sebagai pribadi yang memang memiliki tekad, kemauan yang kuat, dan gigih berjuang.

Amran sendiri pernah menjadi murid Saleh saat masih menjadi mahasiswa Fakultas Pertanian Unhas ketika menyelesaikan gelar doktoralnya.

Saleh juga memberikan penilaian lebih kepada Amran saat pemilihan lulusan terbaik Universitas Hasanudin karena telah memiliki beberapa hak paten.

“Menteri Amran orang pertama di program S-3 Pertanian yang lulus cumlaude. Publikasi penelitiannya telah dipublikasikan internasional,” terang Saleh.

Di hadapan sejumlah mahasiswa Fakultas Pertanian Unhas yang turut hadir, Amran juga menyampaikan sejumlah langkah strategis yang dilakukan oleh Kementan sehingga bisa meraih sejumlah capaian.

“Hari ini Kementerian Pertanian mendapatkan penghargaan masalah Keterbukaan Informasi masuk jajaran terbaik dari seluruh kementerian. Kami sampaikan Kementerian Pertanian mendapatkan penghargaan yang sebelumnya tidak pernah diraih. WTP selama dua tahun berturut-turut setelah kami perbaiki dalam, antigratifikasi terbaik dari KPK,” kata Amran.

Amran juga menyampaikan bahwa berbagai kebijakan dan regulasi yang diubah untuk memperbaiki sektor pertanian ternyata berdampak positif.

Peminat sektor pertanian (perguruan tinggi) dari seluruh Indonesa naik. Pendaftar Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) di Kementerian Pertanian naik 500 persen.

"Pertanian tradisional kita tinggalkan, paradigma lama kita tinggalkan, kita gerakkan teknologi pertanian modern,” jelas Amran.

Amran menjelaskan, sektor pertanian memiliki nilai ekonomi yang sangat menjanjikan.

Jika dilihat dari segi pendapatan, delapan dari sepuluh orang terkaya di Indonesia bergerak dari sektor pertanian.

Selain itu, sasaran pengembangan pertanian saat ini menitikberatkan peruntukannya bagi generasi muda seperti pengembangan mekanisasi pertanian.

Amran juga memberikan beberapa motivasi kepada mahasiswa yakni bermimpi besar, yakin, ikhlas, dan istikamah, serta passion.

“Passion is more important than brain and talent. Kegigihan, spirit kita harus lebih, dan punya tekad yang kuat. Sebenarnya semunya tergantung diri Anda sendiri,” jelas Amran. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Luncurkan Vaksin Anti-flu Burung untuk Ayam Petelur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler