Guru Besar Universitas Terbuka Bertambah 8, Siapa Sajakah?

Senin, 08 Agustus 2022 – 16:23 WIB
Rektor UT Prof Ojat Darojat (tengah) bersama para guru besar. Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Jumlah guru besar Universitas Terbuka (UT) bertambah lagi. Tercatat delapan profesor akan memperkuat posisi UT sebagai perguruan tinggi negeri (PTN) berbasis pendidikan jarak jauh (PJJ).

Pengukuhan delapan profesor tersebut dilakukan pada 8 - 9 Agustus di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC).

BACA JUGA: UT Resmi Gandeng Garuda Indonesia untuk Mobilitas Warga Kampus

Rektor UT Prof Ojat Darojat mengatakan penambahan delapan guru besar makin memantapkan langkahnya untuk berkiprah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dikatakannya beberapa profesor telah turun SK-nya sejak dua tahun lalu (2018), tetapi karena kondisi pandemi, seremonial pengukuhan baru dilaksanakan pada 2022 dalam kondisi yang belum sepenuhnya lepas dari pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Jadi Pionir PJJ, UT Berkomitmen Menghasilkan Lulusan Berkualitas

Adapun daftar profesor yang dikukuhkan pada 8 - 9 Agustus 2022 adalah sebagai berikut: 

1. Prof. Drs. Udan Kusmawan, M.A., Ph.D., (TMT Profesor 1 Maret 2018) guru besar pada jurusan pendidikan dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UT, dengan judul orasi “A Quadrant for Student Digital and Online Learning Competencies.” 

BACA JUGA: UT Jadi Kampus Atlet Dunia, Ada Candra Wijaya hingga Muhammad Albagir

2. Prof. Dr. Maximus Gorky Sembiring, M.Sc., (TMT Profesor 1 September 2018) guru besar pada jurusan pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UT, dengan judul orasi “Mengantisipasi dan Menyiasati Pergeseran Model Bisnis Futuristis Perguruan Tinggi Membangun Generasi Emas Indonesia Mendahului Masa Depan”. 

3. Prof. Dr. Ali Muktiyanto, S.E., M.Si., (TMT Profesor 1 September 2019) guru besar pada jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi UT, dengan judul orasi “Arah Reformasi Tata Kelola Pendidikan Tinggi.” 

4. Prof. Dr. Sugilar, M.Pd., (TMT Profesor 1 April 2020), guru besar pada jurusan pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka, dengan judul orasi “Pembelajaran Matematika dalam Pendidikan Tinggi Jarak jauh Sebuah Percikan Pemikiran.” 

5. Prof. Dr. A.A. Ketut Budiastra, M.Ed., (TMT Profesor 1 Oktober 2021),  guru besar pada jurusan pendidikan dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UT, dengan judul orasi “Pembelajaran IPA di SD dalam Konteks PTJJ.”

6  Prof. Dr. Drs. Sardjijo, M.Si. (TMT Profesor 1 Februari 2022), guru besar pada jurusan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UT, dengan judul orasi “Penguatan Karakter Pegawai Universitas Terbuka Melalui Kegiatan Pembiasaan Baik.” 

7  Prof. Aminudin Zuhairi, Ph.D., (TMT Profesor 1 Maret 2022) guru besar pada jurusan pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UT, dengan judul orasi 

“Pendidikan Jarak Jauh sebagai Wahana Demokratisasi Pendidikan Tinggi Menuju Keadilan Sosial di Indonesia.”

8. Prof. Dr. Drs. R. Benny Agus Pribadi, M.A., (TMT Profesor 1 Maret 2022), guru besar pada jurusan teknologi pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UT, dengan judul orasi "Peran dan Kontribusi Bidang Teknologi Pendidikan dalam Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia di Indonesia.” 

"Guru Besar merupakan jabatan akademis tertinggi seorang dosen di perguruan tinggi, semoga dengan makin banyaknya guru vesar UT, meningkatkan kualitas pembelajaran di UT sehingga tercapai visi misi UT untuk pendidikan tinggi di Indonesia makin maju," terang Prof. Dr  Chanif Nurcholis, M.Si., senat akademik UT.

Ditambahkan Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed., Ph.D., senat akademik UT, jumlah guru besar (UT) memang masih sedikit.

Namun, itu karena semua dosen UT, selain mengajar juga memiliki tugas menjalankan manajemen operasional. Hal itu sangat berbeda dengan dosen di kampus konvensional.

"Memang regulasinya sudah cukup memadai, tetapi belum semua asesornya memahami kedudukan dosen UT ini, makanya dokter-dokter UT yang jumlahnya cukup banyak harus bekerja keras untuk menjadi profesor," terangnya.

Prof Ojat menambahkan berbagai upaya sudah dilakukan UT untuk mendorong agar dosen-dosennya melanjutkan pendidikan hingga mencapai guru besarnya. Salah satunya dengan memberikan reward kepada para dosennya.

"Meskipun jumlah guru besar UT belum mencapai 10 persen dari jumlah dosen kami, tetapi ada banyak profesor yang memperkuat UT sehingga kualitas tetap terjaga," terang Prof Ojat Darojat. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler