Guru Dituntut Kembangkan Tradisi Ilmiah

Rabu, 17 Maret 2010 – 19:53 WIB

JAKARTA - Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pendidikan Nasional (Ka Biro PKLN Kemendiknas), Agus Sartono, mengatakan bahwa para guru harus mengembangkan tradisi ilmiahMenurutnya, tradisi ini dibangun dari tradisi membaca sejak dini dan dimulai dari keluarga

BACA JUGA: Freeport Siapkan Beasiswa USD1 Juta

Selain itu, guru juga perlu mengembangkan budaya berpikir, serta membiasakan dan mencontohkan peserta didik untuk menulis
Tradisi ilmiah guru dikembangkan dengan membaca, berpikir, dan menuangkan pikiran dalam bentuk tulisan.

"Kita perlu mengembangkan budaya untuk giat belajar, untuk mengajar dan belajar sepanjang hayat, mengajar sepanjang zaman

BACA JUGA: Materi Soal UN Sudah Sesuai Standar

Guru boleh meninggal dunia, namun tulisannya akan terus mengajar hingga kiamat," kata Agus di kantor Kemendiknas, Jakarta, Rabu (17/3).

Agus mengungkapkan, tradisi ilmiah di lingkungan guru dan dosen masih rendah
Hal ini, kata dia, dapat dilihat dari indikator karya ilmiah guru

BACA JUGA: Pungli Jelang UN Bakal Ditindak

Dia menyebutkan, dari 2,6 juta guru di Indonesia untuk guru golongan IVB hanya 0,87 persen, guru golongan IVC 0,07 persen, dan golongan IVD 0,02 persen"Persyaratan untuk naik (ke golongan) IVB tidak hanya cukup dengan mengumpulkan angka kredit mengajar saja, tetapi salah satu komponennya menulis karya ilmiah," ujar Agus.

Sementara, kata Agus, jumlah publikasi ilmiah nasional dosen sebanyak enam persen, sedangkan publikasi ilmiah internasional dosen 0,2 persenDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi, kata dia, terus mendorong para dosen untuk melakukan penelitian dengan berbagai program"Sekarang sedang dipikirkan oleh pemerintah untuk membuat dana abadi pendidikanSalah satu komponennya adalah untuk riset," ungkapnya.

Untuk meningkatkan tradisi ilmiah guru, kata Agus, pemerintah mulai dengan memberikan beasiswa peningkatan kualifikasi S1 dan D4Selain itu, kata dia, dengan tunjangan serfitikasi diharapkan mendorong guru-guru untuk lebih giat lagi menulis"Kalau dia (guru) giat menulis maka angka kreditnya akan semakin besarDia akan naik pangkat dan kualifikasinya akan semakin baik," jelasnya(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Riset IPB Banyak Sia-sia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler