Guru Honorer Ancam Gelar Demo Telanjang

Protes Karena Tak Diloloskan di Seleksi CPNS

Minggu, 16 Februari 2014 – 15:15 WIB
Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS). Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA--Tidak terima dengan hasil keputusan panitia seleksi nasional (Panselnas) tentang penetapan kelulusah honorer kategori dua (K2), guru honorer yang tergabung dalam Perhimpunan Honorer Sekolah Negeri Indonesia (PHSNI) mengancam akan melakukan aksi demonstrasi. Hanya saja, kali ini ancamannya bukan sekadar demonstrasi tetapi juga akan bertelanjang sebagai bentuk protes.

PHSNI menganggap aksi itu akan menjadi salah satu tamparan bagi pemerintah karena tidak konsisten menjalankan amanat PP 56 Tahun 2012 tentang pengangkatan honorer tertinggal sebagai CPNS.

BACA JUGA: Rizal Ramli: Kini yang Bercokol Rezim Pencitraan

"Kami tidak malu lagi untuk telanjang. Buat apa malu wong pemerintah saja gak malu kok melihat tenaga pendidiknya tidak sejahtera," kata Soebandi, Ketum PHSNI kepada JPNN, Minggu (16/2).

Rencananya, lanjut Soebandi, aksi telanjang ini akan dilakukan guru laki-laki maupun wanita. Tindakan tersebut sebagai ungkapan kekecewaan terhadap pemerintah yang tidak menjalankan amanat PP dengan benar.

BACA JUGA: FHI Klaim Honorer K2 Tua Banyak yang tak Lulus

Soebandi yang menjadi guru honorer sejak 1996 itu mencontohkan kasus di Jogjakarta. Menurutnya, di Kota Pelajar itu banyak guru honorer yang berusia kritis malah tidak lulus. Padahal pemerintah menyatakan bahwa honorer dengan masa pengabdian lama dan berusia kritis akan mendapatkan perhatian lebih.

"Kami sudah tidak malu untuk telanjang, karena malu kami sudah tidak ada lagi sejak guru honorer dibayar dengan upah 50 ribu sampai 200 ribu rupiah per bulan. Guru honorer wanita malah sering mendapatkan penyiksaan dalam rumah tangga karena biaya hidup tidak mencukupi sebulannya," beber Soebandi.

BACA JUGA: Tahun Pemilu, Waspadai Mafia Politik dan Hukum

Karenanya, PHSNI mendesak agar permasalahan honorer ini segera dituntaskan sebelum pemerintahan SBY berakhir.

"Mau diangkat bertahap ya tidak apa-apa, anggaplah ini sebagai hadiah bagi honorer yang selama ini sudah hidup di bawah taraf kesejahteraan," tandasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siapkan Survei untuk Peserta Konvensi Rakyat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler